Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sekitar 180 orang imigran yang menghuni penampungan di Jalan Bunga Cempaka, Kel. PB Selayang, Medan Selayang, berunjukrasa menuntut agar segera diberangkatkan ke berbagai negara tujuan yang dijanjikan. Unjukrasa dilakukan di gedung bekas milik Yayasan Pendidikan Anak Perkebunan yang tak lain tempat mereka tinggal.
Unjukrasa berlangsung sekitar 1,5 jam (14.00-15.30 wib) melibatkan seluruh penghuni lelaki. Mereka merupakan imigran yang berasal dari Iran, Pakistan, Afganistan, Somalia dan Myanmar. Rata-rata mereka sudah bermukim di penghuninya selama empat tahun.
Menurut salah seorang imigran, M Juma Mohsini (32), mereka menuntut agar UNHCR dan IOM yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) segera memberangkatkan para imigran ke negara-negara tujuan yang dijanjikan, seperti Amerika, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
"Kami tertekan hidup disini. Tidak bisa bepergian, tidak bisa bekerja, tidak bisa sekolah, stres. Kami ingin segera diberangkatkan, tak ingin hidup lama disini," ujar Juma yang berasal dari Afganistan.
Akibat stress, kata Juma yang merupakan arsitek, sebanyak lima orang lebih imigran yang meninggal dunia akibat bunuh diri. Tahun 2016, sebanyak empat orang lelaki bunuh diri. Sebulan lalu seorang imigran lain melakukan hal serupa.
Setiap bulannya, setidaknya melukai diri dengan menyayat nyadar tangannya hingga mengeluarkan darah. Hal itu pasti akan berulang karena tidak adanya pemberangkatan.
Merespon tuntutan para imigran, Muhammad Khan yang berasal dari Myanmar yang sudah mengungsi ke Indonesia sejak 2013, menyatukan IOM dan UNHCR hadir untuk mendengarkan. Akan tetapi tidak diketahui jelas kapan keinginan mereka diberangkatkan ke negara-negara yang dijanjikan direalisasikan.
"Kalau tidak ada respon yang pasti dari PBB, UNHCR dan IOM bagi para imigran, untuk diberangkatkan, kami akan melakukan demonstrasi lagi," tegas Juma.
Terdapat sekitar 2500 pengungsi dari berbagai negara yang ditampung di lima tempat penampungan di Indonesia. Secara keseluruhan mereka menginginkan hal serupa. Secepatnya diberangkatkan ke Amerika, Kanada dan negara tujuan lainnya.