Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional merupakan elemen penting dari keberhasilan pelayanan rehabilitasi penyalahgunaan zat adiksi. Layanan dari program rehabilitasi narkoba akan semakin terbukti dapat membantu pecandu keluar dari masalah ketergantungannya jika didukung oleh SDM yang berkualitas dan profesional.
“Kita tak henti-hentinya untuk mendorong teman-teman konselor untuk terus meningkatkan kualitas diri demi layanan yang baik dan profesional, salah satu upaya kita yaitu dengan menggelar pelatihan ini,” kata Pembina Aftercare Sumut Robby Hutagalung saat membuka acara Pelatihan Universal Treatment Curriculum (UTC) 4 dan 7, Rabu (21/3/2018) di Aula Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Sumut, Jalan Gajah Mada Medan.
Hadir dalam acara itu, Kabid Rehabilitasi BNN Provsu AKBP Magdalena Sirait, Perwakilan Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) Sumut, Eka Prahadian, Pemateri dari Parahita Education Provider Thomas Alvito dan Christ Chico, dan Koordinator Aftercare Sumut Muhammad Ridho.
Lebih jauh, Robby mengatakan pelatihan yang digelar mulai 19 – 23 Maret 2018 ini dibuat untuk para pekerja yang berada di ruang lingkup dunia rehabilitasi narkoba. Seperti diketahui ada kurikulum yang menjadi standarisasi dan pedoman bagi para konselor adiksi yang bekerja di rumah rehabilitasi di Indonesia. Untuk kurikulum 4 penguatan yang dilakukan adalah mengenai Teknik Konseling untuk Profesional Adiksi sedangkah untuk kurikulum 7 adalah mengenai Krisis Intervensi bagi profesional adiksi.
“Ada serial kurikulum 1 hingga kurikulum 8 yang ada, hari ini di Medan kita gelar kurikulum 4 dan kurikulum 7. Tujuan lain dari pelaksanaan kurikulum ini menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, inovasi dan kreativitas para konselor dalam meningkatkan pelayanan rawatan,” sebut Robby.
Menurutnya, peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari komponen masyarakat dan instansi pemerintah yang menyelenggarakan program rehabilitasi narkoba. “Sebanyak 32 peserta berasal dari Medan, Aceh, Batam, Bogor, Cirebon, Kalimantan, Makasar dan Bali,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Aftercare Sumut Muhammad Ridho mengatakan Yayasan Mantan Pecandu Bangsa Aftercare adalah wadah sosial yang didirikan oleh mantan pecandu narkoba. Wadah ini adalah kumpulan para mantan pecandu yang telah selesai menjalani program rehabilitasi. Wadah ini bertujuan untuk memberikan lingkungan yang aman serta menjaga recovery dan pemulihan para pecandu usai mengikuti rehabilitasi. “Pecandu yang sudah pulih ngumpulnya disini,” sebut Ridho.