Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington DC. Karen McDougal, yang mantan model majalah Playboy, mengaku pernah menjadi selingkuhan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada tahun 2006. Saat bersamaan, Trump juga menjalin hubungan dengan bintang porno bernama panggung Stormy Daniels.
McDougal telah mengakui hubungan gelapnya dengan Trump terjalin selama 9 bulan, antara Juni 2006 hingga April 2007. Dalam pengakuan terpisah, Stormy Daniels yang memiliki nama asli Stephanie Clifford, juga mengaku berhubungan dengan Trump pada tahun 2006.
"Saya tidak tahu dia (Trump-red) juga berhubungan intim dengan wanita-wanita lain," ucap McDougal dalam wawancara eksklusif dengan wartawan CNN, Anderson Cooper, seperti dilansir CNN, Jumat (23/3 ).
"Saya pikir hanya saya satu-satunya," imbuhnya.
Dalam wawancara ini, McDougal menyebut dirinya menghabiskan banyak waktu dengan Trump. Salah satunya di sebuah resor di Danau Tahoe di California. Secara terpisah, bintang porno Daniels -- selingkuhan Trump lainnya -- juga mengaku dirinya pernah bertemu Trump di lokasi tersebut. Hubungan gelap antara Daniels dan Trump disebut berlangsung dari musim panas tahun 2006 hingga tahun 2007.
Baik McDougal maupun Daniels diduga menjadi selingkuhan Trump pada saat bersamaan. Bahkan diketahui keduanya sama-sama menandatangani kesepakatan tutup mulut.
McDougal punya kesepakatan tutup mulut dengan tabloid National Enquirer, milik penerbit American Media Inc (AMI) yang bosnya adalah teman Trump. Dia menandatangani kontrak hak eksklusif kisah hidupnya dengan AMI pada Agustus 2016, menjelang pilpres AS. McDougal menjual kisah asmaranya dengan Trump kepada AMI seharga US$ 150 ribu. Namun AMI tidak pernah mempublikasikan kisahnya itu.
Sementara Daniels diketahui menandatangani kesepakatan tutup mulut dengan pengacara Trump, Michael Cohen. Kesepakatan yang mengharuskan Daniels untuk bungkam soal affair-nya dengan Trump itu, ditandatangani pada Oktober 2016, beberapa hari sebelum pilpres AS.
Beberapa waktu lalu, Daniels mengajukan gugatan hukum untuk menggugurkan kesepakatan tutup mulut itu. Dia berargumen bahwa Trump tidak pernah menandatangani kesepakatan itu, melainkan hanya pengacaranya. Daniels telah dibayar US$ 130 ribu (Rp 1,7 miliar) oleh pengacara Trump terkait kesepakatan itu. Lebih lanjut, Daniels menyatakan ingin mengembalikan uang itu, agar bisa bicara ke publik soal affair-nya tersebut.
Terhadap dua tudingan perselingkuhan itu, Trump telah membantahnya. (dtc)