Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir dengan Ketum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj melakukan pertemuan. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin menegaskan NKRI tidak akan bubar.
"Kita bangsa beriman, kata pak Haedar selama kita bertaqwa kita akan tetap ada," kata Said Aqil di kantor PBNU, Jl Kramat Raya No 164, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2018).
Senada dengan Said Aqil, Haedar mengatakan bangsa Indonesia harus tetap optimis bahwa Indonesia akan terus ada. Poin utamanya agar Indonesia tetap ada dikatakan Haedar adalah pancasila dan agama.
"Tadi kita berdiskusi bahwa kita harus punya optimisme bahwa Indonesia itu akan tetap utuh sampai kapanpun itu dan Allah merahmati kita, kenapa? Karena bangsa ini bangsa yang beriman. Kan jaminan Allah itu intinya kita akan hidup dengan berjalan karena itu baik negara dan komponen bangsa lain tidak boleh menjauhkan diri apalagi menegasikan eksitentis bangsa Indonesia yang beriman dan bertaqwa ini dan dasarnya apa? agama dan pancasila oleh karena itu kami yakin," ujar Haedar.
Haedar mengatakan permasalahan yang selalu ada bagi Indonesia menurutnya bukan hal yang dapat menghancurkan Indonesia. Ia mengatakan bangsa Indonesia sudah terlatih menghadapi tantangan dan permasalahan di Indonesia.
Ia juga mengatakan dasar negara Indonesia adalah filosofi pancasila dan agama. Dari filosofi itu ada fikiran dam cita-cita yang membuat Indonesia akan tetap ada.
"Coba bayangkan 260 juta orang Indonesia memahami cita-cita ini dan dia yang terus meneruskan, terus kita tanamkan nilai-nilai bahwa Indonesia eksis ketika nilai-nilai kebangsaan diletakkan oleh para pendiri bangsa terletak yang hadir di tempat ini. Kalau itu sudah kosong, berkah iman dan takwanya hilang, cita-cita filosofi tidak ada baru di situ Indonesia bubar. Kalau tiga hal itu terpenuhi insya Allah kita tetap eksis tapi kita tetap harus intropeksi diri," ujar Haedar. (dtc)