Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Paris. Aksi penyanderaan oleh seorang pria bersenjata yang mengaku terkait Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masih berlangsung. Pelaku dilaporkan meminta penyerang Paris pada November 2015, Salah Abdeslam, untuk dibebaskan.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (23/3/2018), aksi penyanderaan ini terjadi di sebuah supermarket bernama Super U di Trebes, Prancis bagian barat daya. Pelaku yang identitasnya belum diketahui itu, disebut menyatakan kesetiaan pada ISIS.
Informasi soal jumlah orang yang disandera masih simpang siur. Wali Kota Trebes, Eric Menassi, menyebut ada dua orang yang disandera. Sementara sumber kepolisian setempat menyebut ada 8 orang yang disandera pelaku.
Jumlah korban tewas dalam insiden ini juga belum bisa dipastikan. Dengan Wali Kota Menassi dan Kepala Kepolisian setempat, Jean-Valery Lettermann, sama-sama menyebut satu orang tewas. Sedangkan media lokal LCI TV menyebut ada dua sandera yang tewas dan 12 orang luka-luka. Seorang sumber keamanan Prancis yang dikutip AFP juga menyebut ada dua sandera yang tewas.
Namun juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, Frederic de Lanouvelle, mengaku tidak bisa mengkonfirmasi jumlah korban tewas. Dia hanya menuturkan kepada televisi Prancis, BFM TV, bahwa penyanderaan masih berlangsung.
"Si penyandera masih ada di dalam supermarket," sebutnya. "Saya lihat ada laporan dua orang tewas. Saya tidak bisa mengkonfirmasi angka itu untuk saat ini," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, Wali Kota Menassi juga menyebut bahwa si pelaku kini sendirian di dalam supermarket bersama seorang polisi setempat. Dia menyatakan seluruh sandera telah dibebaskan. Informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah Prancis.
Motif pelaku melakukan penyanderaan ini belum diketahui pasti. Namun satu informasi terbaru dari BFM TV yang mengutip sumber anonim, pelaku penyanderaan meminta agar pelaku serangan teror di Paris pada November 2015, Salah Abdeslam, dibebaskan.
Abdeslam merupakan tersangka utama dalam teror di Paris tahun 2015 yang menewaskan 130 orang. Kini dia ditahan di sebuah penjara di Paris sembari menunggu persidangan kasusnya berproses. Informasi dari BFM TV ini belum ditanggapi oleh pemerintah Prancis. Dalam keterangannya, Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe menyebut penyanderaan ini sebagai 'aksi teroris'. (dtc)