Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Aksi penyanderaan di supermarket Super U di Prancis menyebabkan 3 orang tewas. Selain itu, ada 16 orang terluka di mana 2 di antaranya mengalami luka serius.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (24/3) penyandera yang diyakini sebagai bagian dari kelompok ISIS itu berhasil ditembak mati petugas keamanan setempat.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebut penyanderaan itu sebagai tindakan "terorisme Islam". ISIS juga disebut bertanggungjawab atas insiden penyanderaan di supermarket itu.
Menurut pihak berwenang, penyandera tersebut bernama Redoaune Lakdim (26). Dia sempat memekikan takbir sebelum pasukan keamanan menyerbunya di supermarket.
Ladkim diketahui pihak berwenang setempat sebagai penjahat kecil tetapi tidak dianggap sebagai ancaman Islam dan diyakini bertindak sendiri.
"Setiap hari kami mendeteksi fakta dan menggagalkan serangan baru. Sayangnya, yang satu ini menyerang tanpa kita bisa melawannya, "kata Menteri Dalam Negeri Gerard Collomb kepada wartawan di tempat kejadian.
Collomb mengatakan penyandera itu menuntut pembebasan Salah Abdeslam, tersangka utama yang masih hidup dalam bom bunuh diri ISIS dan serangan penembakan massal di sebuah stadion olahraga, gedung konser dan restoran yang menewaskan 130 orang di Paris pada tahun 2015.
Abdeslam, seorang warga negara Perancis yang lahir dan dibesarkan di Brussels, diadili di Belgia bulan lalu. Dia dituduh "mencoba melakukan pembunuhan dalam konteks teroris" atas sebuah penembakan di Brussels pada Maret 2016, empat bulan setelah dia meninggalkan Paris pada malam pembunuhan besar-besaran di mana saudaranya berada di antara para pelaku bom bunuh diri.
Sebelumnya diberitakan, penyanderaan terjadi di supermarket Super U, Trebes, Prancis pada Jumat (22/3) sekitar pukul 11.15 waktu setempat. Lakdim menyandera orang-orang yang berada di supermarket selama kurang lebih tiga jam sebelum akhirnya ditembak mati oleh petugas keamanan.(dtc)