Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hasil uji laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menyatakan, jika tiga produk ikan makarel kaleng, yaitu merek IO, Farmer Jack dan HOKI mengandung cacing. Karenanya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan langsung melakukan peninjauan untuk dilakukan upaya penarikannya di pasaran.
Kepala BBPOM di Medan, Yulius Sacramento Tarigan mengatakan, selain itu pihaknya juga telah mengambil 24 jenis sample ikan kaleng untuk diperiksa di laboratorium. Namun kata dia, untuk di Sumatera Utara (Sumut) hanya ditemukan ikan kaleng merek HOKI di salah satu gudang distributor di Deli Serdang.
"Sesuai dengan perkembangan ada ikan kaleng berisi cacing, maka kita langsung ke distrobutornya. Ada tiga produk tapi yang ada di Sumut hanya merek HOKI," katanya kepada wartawan usai melakukan peninjauan, Senin (26/3/2018).
Sacramento mengaku, dalam peninjauan yang dilakukannya itu, terdapat sebanyak 4.100 ikan kaleng baik yang belum diedarkan, maupun yang sudah ditarik. Sementara dari jumlah tersebut, ada 517 kaleng yang ditarik.
"Tapi masih ada yang sedang ditarik dari Rantau Prapat dan sedang dalam perjalanan. Kebetulan cabang retailnya dari Medan, sehingga di distribusikan secara terbatas pada retail. Makanya kecil kemungkinan ada di desa," ujarnya.
Setidaknya, lanjut Sacramento, semua distributor atau retail yang ada produk tersebut harus menariknya dari peredaran. Untuk itu pihaknya akan terus mengawasi dan mengawal, apakah akan dimusnahkan di Medan atau di centralnya di Jakarta.
"Dampaknya tentu tidak bagus untuk kesehatan dan ini parasit," tandasnya.
Sementara itu, Manejer PT Interfood Sukses Jasindo cabang Medan selaku distrobutor merek Hoki, Sudin mengaku, usai mendapat perintah dari Jakarta, pihaknya langsung menghubungi 24 supermarket atau retail mereka di Sumut untuk menyimpan produknya agar tarik.
"Saat ini tinggal satu retail aja di Rantau Prapat dan produknya masih dalam perjalanan kemari," katanya.
Dikatakannya, jumlah produk yang masuk tersebut kepada mereka hanya sedikit karena peminatnya juga kurang banyak. "Masuk 168 karton dan yang diedarkan 30 karton dan kini sudah diamankan," ujarnya.
Mengenai produk yang sudah diamankan itu, lanjut Sudin, pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat apakah akan dimusnahkan di Medan atau dimusnahkan di Jakarta.
Ia menambahkan, harga per karton Rp 250 ribu dan satu karton berisi 24 kaleng. Dengan kejadian tersebut, Sudin berkomitmen akan berupaya lebih safety lagi sebelum mengedarkan produk. "Produk ini baru dan baru impor Januari kemarin," pungkasnya.