Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gumaran Syahputra Marbun, balita berusia 2 tahun 6 bulan asal Simalungun yang menderita kanker mata (retinoblastoma) hingga kini masih harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan.
Sebab, Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik, Masahadat Ginting mengatakan, kondisinya masih sangat lemah yakni dengan HB 7,7 g/dL.
"Pasien kini masih diinfus dan ditangani oleh dokter spesialis hematology anak," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (28/3/2018).
Karenanya, lanjut Masahadat, tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik yang menangani warga Jalan Saribudolok, Sawahtiga, Kecamatan Panambean, Simalungun ini rencananya juga harus melakukan Brain Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengetahui sejauh mana penyebaran kanker di matanya. Setelah mengetahui hasilnya, baru tim dokter dapat melakukan tindakan selanjutnya.
"Saat ini kita tidak bisa menjelaskan lebih jauh tindakan apa yang akan dilakukan oleh tim dokter terhadap pasien," ujarnya.
Akan tetapi, Masahadat menuturkan kanker yang diderita Gumaran sudah merusak kedua matanya. Namun pihaknya belum bisa menjelaskan lebih detail sejauh mana kerusakan mata pasien.
"Kita belum mendapatkan penjelasan dari tim dokter secara detail soal kerusakan matanya, apakah sudah tidak bisa melihat atau bagaimana ya," tandasnya.
Sebelumnya, Tiarma Mariana br Gultom (43) mengatakan, jika kanker mata yang di derita anaknya itu telah menjangkit sejak usia satu tahun. Awalnya, penyakit ini diketahui setelah Gumaran dibawa ke RS Mata, Siantar, pada tahun 2016.
"Mata anak saya ini berubah mirip seperti mata kucing. Setelah itu bola matanya semakin membesar lebih dari seukuran bola kasti dan keluar dari kelopak mata," ujarnya.
Selanjutnya, terang Tiarma, Gumaran pun harus di rujuk ke RSUP Haji Adam Malik. Meski, awalnya rujukan tersebut sempat terkendala, karena ia harus mengurus kartu BPJS Kesehatan untuk perobatan anaknya terlebih dahulu.
Untuk itu, Tiarma sangat berharap, adanya uluran tangan dari dermawan untuk memberikan bantuan kepada anaknya. Sebab, ia kini telah ditinggal pergi oleh suaminya tanpa ada kabar berita, sehingga harus mengurus anaknya seorang diri.