Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. PAN memberi sinyal mengusung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Partai NasDem mengingatkan PAN akan konsekuensi menjalin koalisi.
"Selesaikan dulu internalnya supaya tone-nya dan iramanya itu sejalan ke publik," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada wartawan, Rabu (28/3/2018).
"Karena konsekuensi dari kerjasama ya, tone kebijakan dan suaranya harus sama. Nggak bisa kalau mau kerja sama tapi tone kebijakan dan suaranya bertentangan," imbuhnya.
Hal ini disampaikan Johnny terkait kritik pedas dari pendiri sekaligus Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang seringkali dilontarkan kepada Jokowi. Menurutnya, hal itu dapat menimbulkan kebingungan publik terhadap PAN.
"Sinyal-sinyal ke publik yang datang dari PAN itu dari dua arah yang membingungkan," sebut Johnny.
"Di sisi yang satu, Ketumnya bilang membuka kerjasama dan peluangnya. Di sisi yang lain polemik-polemik yang terkait dengan pernyataan pendirinya kan membuat bingung kita," sambung anggota Komisi XI DPR itu.
Namun, NasDem menyambut baik apabila PAN memutuskan kembali mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Sebab, PAN sudah memiliki pengalaman mendukung pemerintahan Jokowi di periode 2014-2019 ini.
"Tentu disambut baik. Kan sekarang kan memang PAN sudah ada dalam koalisi. Kalau nanti PAN merapat juga, kita tahu iklim dan suasana yang ada di dalam koalisi. Tentu dengan senang hati bekerja sama," ungkap Johnny.
Perihal 'penertiban' Amien Rais ini sebelumnya juga dilontarkan oleh PDIP dan PPP. Golkar juga menyampaikan pesan bernada serupa kepada PAN.
Konsekuensi koalisi disoroti NasDem karena beberapa kali PAN kerap berbeda kebijakan dari pemerintah, padahal ikut tergabung di dalamnya. Seperti saat pemerintah mengeluarkan Perppu Ormas dan juga sikap tentang UU Pemilu. (dtc)