Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Setelah menang di PTUN, partai Hanura kubu Daryatmo akan mengalihkan dukungannya di Pilgub Jabar. Semula Hanura mendukung pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum, akan dialihkan ke TB Hasanuddin - Anton Charliyan.
Pengalihan dukungan ini sebegai langkah awal kubu Daryatmo pasca menang di PTUN melawan kepengurusan Oesman Sapta Oedang (OSO). Dikabulkannya gugatan hasil munaslub Bambu Apus di PTUN Jakarta, tertuang dalam nomor penetapan 24/G/2018/PTUN-JKT.
Ketua DPD Hanura Jabar kubu Daryatmo, Wisnu Purnomo mengatakan berdasarkan hasil putusan PTUN itu, kepengurusan DPD Hanura Jabar Aceng Fikri tidak memiliki legal standing lagi. Sehingga, pihaknya punya kewenangan mengalihkan dukungan.
"Karena dari kubu Munaslub (Bambu Apus) itu menang gugatan, maka kami melakukan pengalihan dukungan," kata Wisnu saat dihubungi via telepon genggam, Rabu (28/3/2018).
Dia menuturkan salah satu pertimbangan pengalihan dukungan ini lantaran paslon Ridwan - Uu tidak mengakomodir kadernya. Ia mencontohkan ada beberapa kadernya yang dicoret dari tim sukses.
"Karena itu tadi faktornya kita tidak mendapatkan respons yang positif (dari Rindu) bahkan tim sukses kita yang ada di posisinya Rindu itu malah dicoret dari timnya mereka," ungkap dia.
Ia menjelaskan pengalihan dukungan ke paslon TB - Anton tinggal menunggu surat persetujuan. Setelah itu, sambung dia, akan dilakukan deklarasi secara serentak di 27 kabupaten dan kota di Jabar.
"Itu tetap serentak (mengalihkan dukungan), itu setelah kita ada surat dari DPP, kita akan beritahukan kepada seluruh DPC untuk mengikuti (instruksi) itu. Jadi belum ada kata terlambat untuk melakukan pengalihan dukungan," tutur dia.
Menurutnya pasangan TB - Anton sangat responsif dengan kepengurusan DPD Hanura yang ada saat ini. Sehingga, sambung dia, diputuskan mengalihkan dukungan ke pasangan yang diusung PDIP tersebut.
"Tim saya sudah ketemu dengan BangAnton dan mereka merespons hal ini. Kalau bicarakenapanya, ini kan soal pilihan," kata Wisnu (dtc)