Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah nelayan tradisional yang bermukim di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan mengalami keresahan akibat adanya pencemaran limbah di sepanjang aliran Sungai Bedera Kecamatan Medan Marelan.
Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Kota Medan Rahmad Grafiki, Kamis (29/3/2018) mengatakan, akibat pembiaran pencemaran limbah tersebut kalangan nelayan yang menangkap ikan, udang dan kepiting di hilir Sungai Bedera banyak dirugikan, karena ada pencemaran lingkungan tersebut.
“Lihat saja langsung kondisi Sungai Bedera saat ini dipenuhi sampah, bahkan airnya menghitam dan berbau akibat tercemar limbah beracun,” ungkapnya.
Penceran sungai itu diduga berasal dari sejumlah tempat usaha dan pabrik, diantaranya PT SP, pengolahan cumi dan pengolahan plastik yang berada di pinggiran Sungai Bedera Kelurahan Terjun.
“Lokasi usaha mereka rata-rata berada di sekitar Sei Bedera dan beberapa perumahan di sekitar bantaran sungai," cetus Ketua PNTI Medan dan berencana akan mengelar aksi demo ratusan nelayan tradisional guna menuntut penegakan hukum agar pelaku pencemaran di Sei Bedera ditindak tegas, sehingga ke depan lingkungan hidup Sei Bedera dapat bersih kembali dan tak merugikan masyarakat nelayan.