Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sesudah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Amien Rais dan mantan Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra, tuntutan agar Joko Widodo atau Jokowi turun atau diganti dari jabatan sebagai Presiden RI muncul dari mahasiswa. Desakan ganti presiden disuarakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) saat berunjuk rasa menuntut penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gedung DPRD Sumut, Medan, Selasa (3/4/2018).
Kepada anggota DPRD Sumut dari Komisi B Liliana Lase (Demokrat), Richard Sidabutar (Gerindra), Robby Effendi*(PKB)dan Robby Anangga (Hanura), Ketua KAMMI Medan Arri Aliansyah Siregar mengingatkan agar tuntutan mereka jangan disikapi ecek-ecek. Menurutnya, akibat kebijakan menaikkan harga BBM, khususnya pertalite, laju inflasi melambung dan akhirnya daya beli masyarakat merosot.
"Jangan main-main, dua bulan lagi musim Ramadan, rakyat kian sengsara kalau harga-harga terus naik," ujar Arry.
Arry mendesak agar DPRD Sumut meneruskan tuntutan mereka ke DPRD RI. Seterusnya DPR memanggil Menteri ESDM, Dirut Pertamina hingga Presiden melalui mekanisme hak angket. Presiden juga sebaiknya diganti, cukup satu periode.Mereka dianggap sebagai pemimpin yang tidak inovatif dan kreatif karena bisanya hanya memotong subsidi kepada rakyat. Bukannya mencari cara lain guna keluar dari kesulitan.
"Kalau cuma menaikkan harga atau memotong subsidi kepada rakyat, aku juga bisa jadi presiden," tegas Arry.
Arry menyatakan menunggu progres kelanjutan sikap DPRD Sumut menanggapi tuntutan KAMMI. Mereka berencana melakukan aksi unjukrasa ke Pertamina Senin pelan depan jika tidak ada tindak lanjut yang konkrit.
Atas desakan tersebut Richard menjanjikan akan memenuhi permintaan mahasiswa meneruskan tuntutan mereka ke DPR RI.