Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Teroris Bom Thamrin Aman Abdurrahman membantah keterangan saksi eks terpidana teroris, Kurnia Widodo yang menyebut dirinya merupakan pimpinan ISIS di Indonesia. Meski begitu dia mengakui bahwa ajarannya dijadikan referensi beberapa orang.
"Saya ketua ISIS, pimpinan ISIS, dari mana gitu kan? Saya bukan ketua ISIS, bukan pimpinan ISIS. Tapi kalau orang merujuk sebagian ilmu dari saya, iya, saya katakan iya. Tapi kalau saya sebagai pimpinan (tidak)," kata Aman menjawab pernyataan saksi, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).
Selain itu Aman juga membantah pernyataan Kurnia yang menyebut dirinya mempengaruhi Abu Bakar Baasyir berbaiat ke ISIS. Menurut Aman dia sama sekali tidak pernah bertemu dengan Abu Bakar.
"Tadi disebutkan saya yang mempengaruhi Ustaz Abu Bakar Baasyir. Saya belum pernah selama saya di penjara ketemu dengan Abu Bakar Baasyir, belum pernah interaksi," kata Aman.
Ia mengatakan sipir di lapas hingga anggota Densus 88 mengetahui bahwa Abu Bakar Baasyir dengan dirinya tak pernah bertemu. Ia menuding pernyataan saksi Kurnia tidak benar.
"Densus pun semua tahu, sipir pun semua tahu, enggak pernah. Jadi kalau mengatakan dipengaruhi dari mana. Itu adalah keterangan tidak benar," kata Aman.
Sebelumnya saksi Kurnia yang merupakan mantan murid Aman menyebut Aman merupakan pimpinan ISIS. Hal itu diketahuinya dari ikhwan atau rekannya yang tergabung dalam kelompok pengajian.
"Beliau adalah Ketua ISIS di Indonesia. ISIS yang pusatnya di Irak dan Suriah, di sana ada pimpinan tertingginya, Abubakar al-Baghdadi," kata Kurnia saat bersaksi untuk terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018). (dtc)