Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rekanan kecewa dengan buruknya pelayanan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Pematangsiantar. Aplikasi Server (SPSE 4.2) pada LPSE itu rusak. Akibatnya, rekanan yang hendak memasukkan penawaran terkendala.
Seperti yang dialami David Nando, dari PT Kalitra Bersinar Mandiri (KBM), Selasa (3/4/2018). Saat hendak meng-upload penawaran pada tender Pembangunan Jalan Outer Ring Road Sta+825 s/d Sta 1+700 Pematang Siantar, tiba-tiba tidak bisa masuk sama sekali alias gagal.
David Nando mengatakan, kerusakan server itu bahkan sudah terjadi sejak Senin (2/4/2018). Pihaknya pun heran mengapa server LPSE itu rusak jelang batas akhir pemasukan penawaran.
"Sejak Senin kemarin kami upload penawaran hingga Selasa sore, tapi selalu gagal, tidak bisa, error gitulah," sebut David Nando kepada wartawan di Medan, Rabu (4/4/2018).
Karena penasaran, pihaknya pun mendatangai Kantor LPSE Pemprov Sumut di kawasan Pelangi Medan Selasa (3/4/2018) pagi. "Kami berharap di sana ada solusi," sebutnya.
Namun server LPSE Pematang Siantar tetap saja tidak berfungsi. Petugas di LPSE Pemprov Sumut pun ikut memastikan dengan tidak berfungsinya LPSE Pematang Siantar itu, berarti ada kerusakan.
Ketua Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Dinas PUPR Pematang Siantar, Erita Purba, membenarkan server itu rusak. "Mohon maaf Pak, servernya lagi rusak," ujar Ernita tanpa merinci penyebab kerusakan.
Namun pada sekitar pukul 16.30 Wib Selasa (3/4/2018) sore, tiba-tiba server pun berfungsi. "Dan kami pada akhirnya bisa meng-upload penawaran, tapi ya itulah buru-buru jadinya, waktu kami banyak tersita untuk ini," kata David.
Namun pihaknya menduga ada unsur kesengajaan di balik kerusakan server itu. "Ini menjadi perhatian khusus kami, sehingga bilamana misalnya ada unsur kejanggalan pada penetapan pemenang tender itu nantinya, kami pasti tempuh jalur hukum," tegas David.
Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi (LPJKP) Sumut, Abdul Kosim, juga heran dengan kerusakan server LPSE Pematang Siantar itu. "Lah jelang batas akhir pemasukan kok bisa rusak ya?," ujarnya bertanya.
Abdul Kosim pun mengingatkan agar kerusakan server itu tidak dijadikan alasan untuk mencari kesalahan para rekanan.
"Dan kita ingatkan jangan sampai ada unsur persekongkolan di balim kerusakan server itu," tegas Abdul Kosim.