Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan terus mengebut pembahasan pembangunan proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) dan Bus Rapid Transport (BRT). Jika tak mengalami kendala cukup berarti, proyek transportasi massal di Medan ini mulai dibangun pada tahun depan.
Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution, mengungkapkan, proses kajian proyek ini masih terus berlangsung dan masuk dalam tahap visibility study. "Tahapan kajian tersebut kini masih dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)," katanya, di Medan, Rabu (4/4/2018).
Penyusunan visibility study tersebut mencakup durasi konsesi, besaran tarif dan besaran biaya yang ditawarkan ke investor. Adapun proyek ini menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Pemko Medan pun telah menyiapkan usulan Ranperda terkait proyek dan skema kerja sama tersebut ke DPRD Medan untuk dibahas dan disahkan menjadi Perda dalam Prolegda tahun ini.
Menurutnya, dalam proses pengkajian itu meliputi berapa lama masa konsesi dan tarifnya. Setelah itu diputuskan, maka akan ditawarkan ke investor. "Sedang dihitung, sebelum nanti ditawarkan kepada investor," sebut dia.
Seperti yang telah direncanakan, BRT akan dibangun 9 koridor di mulai dari Terminal Pinang Baris - Lapangan Merdeka - Terminal Amplas. Sementara untuk LRT dimulai dari pasar Lau Chi hingga Aksara.
Adapun jalur yang akan di lewati BRT dan LRT di antaranya Kecamatan Medan Sunggal, Medan Perjuangan, Medan Timur, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Selayang, Medan tuntungan, Medan Tembung, Medan Helvetia, Medan Maimun, Medan Amplas dan Medan Kota.
Menurutnya, sistem transportasi massal seperti BRT dan LRT menjadi salah satu kebutuhan di kota dengan mobilitas masyarakat yang tinggi. Medan sendiri terus mengalami perkembangan baik dari sisi pertumbuhan penduduk maupun ekonomi.