Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia terbukti memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional. Namun, dampak itu harus diperkuat bila sumberdaya manusia (SDM) di bidang perkebunan sawit bisa mencukupi dan berkualitas tinggi.
Hal itu disampaikan Rektor Institut Pertanian Stiper Yogyakarta Dr Purwadi saat tampil jadi pembicara dalam seminar nasional "Pengembangan Agribisnis Perkebunan dalam Menghadapi Persaingan Global" yang digelar Universitas Medan Area (UMA) bekerjasama dengan Museum Perkebunan Indonesia.
Acara berlangsung di Ruang Kartini Hotel Le Polonia Jalan Sudirman Medan, Rabu(4/4/2018). Turut dihadiri mantan Menteri Pertanian Prof Dr Ir Bungaran Saragih, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Ir Bambang, serta dibuka oleh Wakil Gubsu Brigjen TNI (Purn) Dr Hj Nurhajijah Marpaung SH MH.
"Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam dengan keberagaman jenis tanam, iklim, dan biotanya. Untuk pemanfataannya secara optimal membutuhkan tatakelola, teknologi, dan sumberdaya manusia yang juga beragam," kata Purwadi.
Kemudian, Purwadi menyebutkan penyediaan SDM di bidang perkebunan oleh sejumlah kampus ternama pun terancam mengalami tantangan baru yang muncul tiba-tiba dengan cepat di era diserupsi.
"Karena itu tidak heran kalau jika Instiper harus beradaptasi dengan situasi ini. Contohnya SDM di perkebunan kelapa sawit, beberapa tahun lalu saya usulkan dan buka jurusan perkebunan kelapa sawit karena yakin di masa depan sawit akan memberikan pengaruh signifikan. Ide saya awalnya ditolak, namun ternyata pendirian jurusan kelapa sawit terbukti sangat selaras.dengan perkembangan terkini," kata Purwadi.
Ia dalam kesempatan itu juga memuji Provinsi Sumatera Utara. Sebab, kata dia, 30 persen dari mahasiswa dan mahasiswa Instiper berasal dari Sumut yang memang dikenal sebagai provinsi pelopor perkebunan kelapa sawit nasional.
Purwadi menyebutkan Instiper ingin terus menghasilkan SDM yang mampu meningkatan produktifitas industri perkebunan di Indonesia, termasuk perkebunan kelapa sawit. Karena itu ia mengajak para generasi muda untuk semangat dan tidak malu menjadi sarjana perkebunan dan mengabdi ke industri perkebunan yang dikelola perusahaan maupun oleh petani sendiri.