Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Suara penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM jenis pertalite terus berkumandang.
Kali ini Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Medan yang melakukan protes di gedung DPRD Sumut, Rabu (4/4/2018). Suasana sempat memanas karena setelah 30 menit melakukan aksi, tidak satupun anggota DPRD Sumut yang mau menerima kehadiran mereka.
Alhasil, beberapa kali pagar di gedung wakil rakyat itu digoyang mahasiswa. Beruntung, pagar besi tersebut tidak sampai runtuh.
Ketua PC PMII, Abdul Mannan Siregar menyebut ada 3 kebijakan pemerintah yang menuai penolakan. Pertama kenaikan harga Pertalite, UU MD3, serta hutang luar negeri yang menembus angka Rp4 ribu Triliun. "Semua kebijakan pemerintah semakin menyengsarakan rakyat," sebutnya.
Oleh karena itu, dalam tuntutannya, massa menyatakan sikap menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan BBM karena akan menambah beban masyarakat ditengah keterpurukan ekonomi sekarang ini.
Massa juga meminta DPRD Sumut agar sama-sama menyuarakan kepada pemerintahan Jokowi-JK untuk menghentikan utang luar negeri dan mencari solusi untuk melunasi utang tanpa menjual aset negara dan tanpa investasi asing ke dalam negeri.
“Kita juga mengharapkan DPRD bersama mahasiswa menyuarakan untuk mengevaluasi UU MD3. Kami yakin masih ada oknum anggota DPRD Sumut yang pro terhadap kepentingan rakyat,” pungkasnya.
Menanggapi tuntutan massa, Sutrisno Pangaribuan mengatakan pihaknya akan menyampaikan kepada komisi terkait agar digelar rapat dengar pendapat dengan memanggil instansi terkait. Untuk kelangkaan premium di Sumut misalnya, DPRD Sumut akan memanggil Pertamina untuk mempertanyakan hal tersebut.