Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Direktur Eksekutif Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), Keumala Dewi, menyebutkan hasil penelitian mereka tentang kekerasan terhadap anak. Dari 1100 anak sekolah di Medan dan Deliserdang sebanyak 833 orang atau 74% di antaranya mengaku pernah mengalami kekerasan fisik. Antara lain dipukul, dicubit, dihukum di kelas.
Hal itu disampaikan Keumala kepada wartawan, Rabu (4/4/2018). Dia merinci sampel penelitian mereka adalah 528 adalah anak laki-laki dan 572 orang anak perempuan.
Ini termasuk tinggi. Karena persentasenya sampai 70 persen lebih, kata Keumala. Responden dalam penelitian itu adalah 320 (SD), 465 (SMP) dan 315 (SMA).
Menanggapi hasil penelitian itu, Psikolog John SG dari John Consulting kepada medanbisnis daily.com, Rabu (4/4/2018). John mengaku kekerasan pada anak bukanlah hal yang baru. Meski terus disorot namun tidak mengurangi kerentanan yang mereka alami.
"Anak-anak itu sering jadi pelampiasan baik oleh guru maupun orangtua. Sedikit saja anak melakukan kesalahan langsung dihukum. Mereka jadi pelampiasan. Pelampiasan dari banyak hal. Terutama situasi ekonomi yang sulit," ujar John.
John menambahkan, kekerasan terhadap anak sangat tidak baik bagi perkembangan mental mereka. "Kelak bila mereka dewasa dan memiliki kewenangan mereka berpotensi melakukan hal serupa," ucapnya.