Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Grup musik Arunika adalah salah satu kelompok musik di Medan yang sedang berproses untuk melahirkan karya-karya terbaiknya. Dengan memadukan konsep world music dengan puisi, kelompok musik ini turut memberi warna dunia musik Sumatera Utara. Malam ini mereka akan menggung di Stage Medan Creative Hub, Jalan Sisingamangaraja, No 132, Medan
Grup musik yang baru terbentuk tahun 2017 ini digawangi Aprindo Nadeak (gitar) Denata Rajagukguk (bass) Elisabeth Aprilia (vokal dan puisi) Ayu Permata ( vokal dan flute) Rio Kenzo (perkusi) dan Ainal Syabri (perkusi dan alat tiup tradisi).
Sebagian di antara mereka adalah mahasiswa etnomusikologi USU. Salah satunya Rio Kenzo. Sebagai penabuh perkusi , Rio sudah berpengalaman di panggung musik tanah air. Baru-baru ini Rio ikut tampil dalam ajang music world di Batam. Di sela-sela persiapan mengisi panggung "Raung Khatulistiwa" Rio menjelaskan konsep musik grup mereka.
"Konsep musik kami merupakan perpaduan world music dengan mengangkat lirik-lirik yang puitis. Beberapa karya bahkan diselingi dengan pembacaan puisi," kata Rio kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (5/4/2018)
"Malam ini kami akan manggung di acara "Raung Khatulistiwa" yang digelar oleh Medan Creative Hub. Kegiatan itu bagian dari program Rumah Karya Indonesia (RKI) di bidang musik," tambah Rio
Tim Kreatif Medan Creative Hub, Nico Sitohang, menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan ruang bagi kreator-kreator yang ada di Medan dan Sumut secara umum.
Tidak hanya sekadar panggung musik, dalam kegiatan itu juga akan digelar diskusi tentang kenusantaraan dengan narasumber Ibnu Avena Matondang.
"Ibnu adalah seorang antropolog. Dia juga masih berusia muda yang memberi perhatian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kenusantaraan," kita Nico.