Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Sungguh miris 7 dari 12 Km jalan kabupaten Muara Sipongi - Pakantan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) masih rusak parah. Kondisi ini mengakibatkan biaya transportasi menjadi mahal disebabkan mobil angkutan enggan masuk ke Kecamatan paling ujung Sumatera Utara ini.
Kerusakan terjadi mulai titik Simpang Pakantan sampai Simpang Mandepo. Batu-batu berserakan di badan jalan, di beberapa ruas badan jalan tak ubahnya "kubangan kerbau,". Lobang besar di genangi air menganga di badan jalan dan tentunya cukup menyulitkan bagi pengguna jalan.
Bahkan beberapa tempat juga ada badan jalan yang tertimpa longsor dan abrasi. Pengendara diminta hati hati lewat jalan ini. Sebab selain jalan yang berlobang, sepanjang jalan ini terkenal kawasan longsor. Apalagi beberapa hari belakangan ini curah hujan tinggi mengguyur wilayah ini.
Parluhutan, salah seorang warga Pakantan kepada wartawan, Kamis (5/4/2018) mengatakan, kerusakan jalan ini sudah hampir sepuluh tahun lebih. Memang dua tahun belakangan, Pemkab Madina memperbaiki jalan ini, namun hanya sekitar 5 Km dari arah Pakantan. Untuk tahun ini dirinya belum mengetahui apakah ada tindak lanjut perbaikan jalan ini.
"Kita berharap Pemkab Madina dapat merealisasikan tindak lanjut pembangunan jalan ini di tahun 2018 ini. Warga Pakantan sudah cukup lama menderita karena rusaknya jalan. Di samping biaya transport mahal, jarak tempuh tentunya menjadi cukup lama,” ujar Parluhutan.
Amiruddin warga lainnya juga mengatakan, saat ini ongkos kendaraan ke Pakantan antara Rp 15.000 - 20.000, sedangkan kalau naik ojek sepeda motor Rp 30.000 - Rp 40.000. Angka ini memang cukup tinggi kalau di bandingkan jarak tempuh. Kendaraan enggan masuk ke daerah ini karena infrastruktur jalannya masih buruk.
"Paling menyulitkan, saat membawa hasil alam ke Muara Sipongi dan Kotanopan, biaya ongkosnya jauh lebih mahal. Jadi kalau ingin Pakantan berkembang, infrastruktur jalan harus perbaiki. Apalagi Pakantan sudah beberapa tahun menjadi ibu kota Kecamatan. Selama ini Pakantan terus tertinggal di banding Kecamatan lainnya yang ada di Madina,” ujarnya.