Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Ikan Batak (dekke jurung-jurung sudah mulai langkah di Tanah Batak. Karena itu, ikan yang biasanya disajikan (makanan) dalam adat Batak Toba ini keberadaannya digantikan dengan ikan mas karena sudah sulit mendapatkanya, kalaupun ada sangat mahal. Namun, di objek wisata Mual Sirambe, di Desa Bonandolok, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Anda bisa melihat gerombolan ikan yang dalam Batak Toba disebut ihan.
Seorang pengunjung Mual Sirambe (37), Jose Marbun mengaku heran dengan keberadaan rombongan ikan Batak hidup lalulalang berenang di aliran air yang tidak begitu deras dan airnya sedikit. Pasalnya, ihan salah satu jenis ikan yang bisa hidup di aliran air deras.
"Ini luar biasa, kok bisa ihan di aliran air sebanyak ini," ujar Jose, Sabtu(7/4/2018), di Bonandolok.
Warga Kota Sidimpuan ini mengatakan, seumur hidupnya baru pernah kali ini melihat ihan hidup dan dalam jumlah yang banyak.
"Benar-benar ini penampakan luar biasa," ujarnya kagum seraya mengatakan kehadirannya di Mual Sirambe ingin melihat keindahan dan merasakan kedinginan air dan sudah lama diimpikan.
Senada disampaikan Binsar Aritonang. Menurutnya, ihan di Mual Sirambe adalah benar benar ikan Batak yang saat ini sudah langka ditemukan. Menurutnya, keberadaan ihan itu merupakan kekayaan alam yang dimiliki warga Bonandolok yang harus dilestarikan.
"Ini sebuah berkah bagi warga desa," ucapnya.
Menurut warga setempat, Hasiholan Siagian, ikan yang berenang di Mual Sirambe itu benar ihan. Jumlahnya banyak dan menghuni sumber air, tepatnya celah celah batu.
"Sebenarnya, Mual Sirambe banyak sejarah dan misterinya. Airnya saja mengucur dari batu," ucapnya.
Ia mengimbau pengunjung supaya tidak melakukan penangkapan terhadap ihan tersebut.
"Kadang pengunjung sama sekali tidak melihat seekor ikan tapi lainnya justru melihat banyak," katanya menyebut salah satu misteri dimiliki Mual Sirambe.