Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Beberapa pengguna peramban meyakini bahwa mode penjelajahan Incognito dan Private aman dari segala macam bahaya yang mengancam. Namun, menurut temuan Avast, hal tersebut ternyata tidak menjamin kemanan.
Dari hasil penelitian Avast, ditemukan sedikitnya 65% konsumen percaya bahwa menggunakan metode tersebut dinilai aman. Menggunakan Incognito dan Private dalam peramban mereka yakini akan menganonimkan identitas mereka dan mengaburkan kebiasaan penjelajahan mereka dari pemerintah, organisasi, dan pengiklan.
Menurut survei yang dilakukan kepada lebih dari 10.000 pengguna peramban ini juga mengidentifikasi fakta yang menghawatirkan bahwa ekstensi web sekarang menjadi ancaman terhadap privasi dan keamanan pengguna, termasuk ekstensi yang digunakan dalam skala besar.
Meskipun lebih dari dua-pertiga (64%) responden mengakui bahwa mereka menggunakan ekstensi browser pihak ketiga, namun hanya 20% menganggap ekstensi yang mereka gunakan dapat dipercaya, demikian mengutip keterangan tertulis, Sabtu (7/4).
"Konsumen yang menggunakan mode Penjelajahan Private dan Incognito sedang diberi rasa aman palsu karena mode-mode ini hanya menawarkan opsi privasi terbatas dan sama sekali tidak ada perlindungan yang nyata terhadap ancaman keamanan atau privasi," kata Matt Adkisson, Director Platform Products, Avast.
Mengakomodir hal itu, Avast kemudian merilis Avast Secure Browse yang diklaim canggih dari serangan siber berbasis browser. Peramban ini menawarkan berbagai pengaturan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, termasuk Anti-Pelacakan, Mode Bank, Mode Stealth dan integrasi VPN.
"Peramban ini juga melindungi pengguna terhadap pihak ketiga yang memantau dan menyimpan riwayat penelusuran, atau menempatka cookie pelacakan dan penggunaan data pribadi untuk membuat profil pengguna gadungan," pungkasnya.
Avast Secure Browser kompatibel dengan Windows 10, 8, 7. Versi seluler untuk iOS dan Android akan dirilis kemudian di tahun 2018.(dtn)