Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Bank Indonesia (BI) optimistis bahwa penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan membaik di akhir tahun 2018. Saat ini, laju pertumbuhan DPK berada di kisaran 9% atau sejalan dengan perbaikan ekonomi nasional.
"Sebetulnya pertumbuhan DPK itu ada di kisaran 9%, kita harapkan tahun ini akan ada diantara 9-11%. Jadi ini adalah sejalan dengan recovery ekonomi Indonesia," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Senin (9/4).
Upaya perbaikan DPK, kata Agus, ditandai dengan aksi konsolidasi yang dilakukan korporasi. Aksi tersebut sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir.
Dia juga menyadari penyaluran kredit selama dua tahun terakhir agak melambat, namun tetap ditargetkan bisa mencapai 11-12% di tahun ini.
"Jadi kita harapkan konsolidasi di korporasi maupun konsolidasi di perbankan dalam penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga akan membaik di 2018," tutur dia.
Diketahui, BI mencatat simpanan berjangka atau deposito tumbuh lambat. Pada Februari 2018 deposito tercatat tumbuh 5,9% atau Rp 2.281,2 triliun melambat dibandingkan Januari 2018 sebesar Rp 2.300,5 triliun atau tumbuh 8%.
Dari data Uang Beredar perlambatan terjadi karena menurunnya deposito perorangan menjadi 6% atau Rp 1.204,4 triliun dari Januari 2018 sebesar 7,1% sebesar Rp 1.206,7 triliun di Jakarta dan Jawa Timur.
Kemudian penurunan deposito korporasi non finansial di Jakarta dan Sumatera Utara menjadi 6,2% atau Rp 611,8 triliun dari sebelumnya 8,6% Rp 620,7 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Februari 2017 tercatat Rp 5.106,2 triliun atau tumbuh 8,2% year on year lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,5% yoy.
Perlambatan DPK bersumber dari DPK berdenominasi rupiah utamanya pada jenis simpanan berjangka yang tercatat tumbuh lebih rendah. (dtf)