Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Maraknya orderan fiktif yang memanfaatkan GPS palsu dan aplikasi Tuyul menyebabkan operator transportasi online berbasis aplikasi mengalami kerugian. Sejumlah upaya dilakukan untuk memerangi praktik ini.
Vice President Corporate Communication Go-Jek, Michael Say mengatakan, saat ini pihaknya telah mengembangkan satu sistem yang akan mendeteksi keberadaan aplikasi tuyul dan GPS palsu di ponsel para driver. "Ini upaya kami dalam memerangi orderan fiktif melalui aplikasi tuyul," katanya kepada wartawan di Medan, Senin (9/4/2018).
Penerapan sistem ini diperkenalkan melalui kebijakan #HapusTuyul atau hapus aplikasi GPS palsu. Kebijakan ini menjawab aspirasi mitra driver terkait dengan masalah yang sering mereka hadapi dalam mendapatkan order dari pelanggan. Diharapkan dengan penerapan kebijakan ini, mitra bisa bekerja lebih nyaman demi keluarga mereka.
Penggunaan aplikasi tuyul, kata Michael, merupakan tindakan curang yang akan merugikan mitra sendiri dan juga mitra lainnya yang bekerja dengan jujur. Beberapa oknum mitra menggunakan aplikasi tuyul untuk mendapatkan keuntungan dengan cara tidak adil.
Padahal, dengan menggunakan GPS palsu di aplikasi GO-JEK justru akan membahayakan data dari akun mitra tersebut. “Penggunaan aplikasi juga membuat HP mitra rentan terhadap program-program jahat yang bisa dibawa oleh aplikasi tuyul,” jelasnya.
Vice President Regional Go-Jek Sumatra Edy Tan menjelaskan, melalui sistem deteksi yang telah dikembangkan itu, setiap driver pengguna aplikasi tuyul akan diperingatkan untuk menghapus aplikasi tersebut. "Jika hingga 7 hari setelah peringatan tidak diindahkan, driver bersangkutan tak akan mendapat bonus," jelasnya.
Setelah itu, jika selama dua pekan driver tetap membandel, maka akunnya akan disuspend atau diblokir secara permanen. "Kami akan mengirimkan notifikasi ke HP mitra yang menggunakan aplikasi tuyul," katanya.
Dengan pengiriman notifikasi ini, pihaknya memberikan kesempatan kepada para mitra untuk kembali bekerja dengan jujur.
Sebelumnya, operator transportasi online lainnya, Grab juga melakukan hal serupa. Bahkan manajemen bekerja sama dengan penegak hukum untuk menindak driver yang berlaku curang dengan aplikasi tuyul.