Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Calon Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan membentuk banyak lembaga penasehat untuk membangun Jabar apabila terpilih pada Pilgub nanti. Itu diperlukan untuk mengejar target agar Indonesia menjadi negara terhebat ketiga di dunia pada 2045.
Emil, sapaan Ridwan Ridwan Kamil menyampaikan pendapat tersebut saat menghadiri Muzakarah Politik 'Kepemimpinan Keidonesiaan, Kecendikiaan dan Kerakyatan' yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jabar di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Selasa (10/4/2018).
"Untuk menjadi negara hebat ketiga di dunia syaratnya tiga. Kepemimpinan yang berperan, ekonomi jangan turun lima persen dan harus ada logika baru dalam memimpin. Untuk itu kita semangat menjadikan Jabar sebagai provinsi inovatif di Indonesia," ujarnya.
Emil bersama wakilnya Uu Ruzhanul Ulum juga berkomitmen tetap mengawal pemerintahan Indonesia dengan cara kepemimpinan yang reformatif jika menang di Pilgub Jabar 2018 nanti.
"Pemimpin baik adalah sebuah keteladan. Salah satu gaya kami adalah menjadikan semangat kepemimpinan dialogis. Jika kami menang, gubernur dan Wagub akan jadi moderator permasalahan warga. Kami tidak akan membiarkan warga menyelesaikan masalah sendiri. Di masa depan, pemimpin harus jadi moderator," ucapnya.
Untuk mencapai itu semua, Emil meyakini menjadi seorang pemimpin memerlukan dua nilai yakni Iman Takwa (Imtak) dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek). Dua hal tersebut menjadi kolaborasi wajib sebagai bekal pemimpin yang transformatif dan bergerak secara dialogis.
Sehingga, kata Emil, dalam kepemimpinannya nanti akan banyak sekali lembaga penasihat yang dibentuk. Lembaga tersebut akan mengurusi dan memberi masukan terhadap permasalahan yang terjadi agar menjadi solusi.
"Rindu (Ridwan-Uu) dua-duanya kepala daerah, satu di Kota Bandung satu lagi di Kabupaten Tasikmalaya. Makanya kita berkomitmen untuk membawa kepemimpinan kolaboratif. Peran kaum intelektual akan kita tempatkan dalam format formal, kita bentuk tim percepatan. Satu dinas, satu tim intelektual," katanya.
Dia juga memastikan dengan pola kepemimpinan kolaboratif, semua program yang telah berjalan baik di Kota Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya akan diadopsi ke tingkat Jabar.
"Pilkada mah bukan papinter-pinter, tapi urusan dipikaresep. Semua orang punya alasan untuk memilih. Ujung-ujungnya pintar-pintaran untuk memimpin di zaman now ini," tandas pria berkacamata itu.
Dalam acara ini ICMI memberikan kesempatan pada seluruh Pasangan Calon (Paslon) yang bertarung di Pilgub Jabar memaparkan sejumlah konsep kepemimpinan yang berlandaskan agama, negara, intelektualitas dan kerakyatan. Selain Emil-Uu, tiga pasangan lain juga turut hadir dalam acara tersebut. Dari empat pasang yang hadir hanya Sudrajat yang tidak didampingi Ahmad Syaikhu wakilnya. (dtc)