Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Badung. Indonesia menerima permintaan untuk berinvestasi di Mali. Indonesia diminta untuk membangun ratusan ribu rumah di Mali.
"Banyak permintaan (dari Mali) konstruksi bangunan. Mereka butuh 240 ribu rumah. Mereka juga mengharapkan, PT WIKA (pernah) membangun rumah di Aljazair 5 ribu. Ternyata di Mali mengharapkan lebih 240 ribu," kata Dubes RI untuk Senegal merangkap Mali Mansyur Pangeran dalam Indonesia Africa Forum di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (11/4).
Mansyur mengatakan investasi ditawarkan ke Indonesia karena hubungan baik yang terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika pada 1955. Dia optimistis investasi akan berjalan lancar.
"Mereka (Mali) mengatakan mengidolakan Indonesia. Mali sangat mengharapkan kerja sama di berbagai bidang dengan Indonesia," jelas Mansyur.
Selain kerja sama di bidang infrastruktur, Mali juga meminta kerja sama bidang pertanian dan industri. Mansyur mengatakan Mali meminta pembangunan pabrik tekstil untuk menopang produksi kapas yang melimpah.
"Kita impor kapas dari Mali, sayangnya Presiden bilang kita impor kapas dari Mali tidak langsung, lewat jalur ketiga. Kenapa kita nggak langsung impor ke konsumen, pasti jadinya lebih murah. Mereka harapkan kita bangun pabrik tekstil yang kualitasnya bagus, bahan dasarnya sudah banyak," sebutnya.(dtc)