Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Sudah setahun teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan belum terungkap. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berkata, polisi tetap yakin bisa mengungkap kasus ini.
"Saya belum pernah terima laporan itu (perkembangan kasus Novel), tapi saya kira mereka (polisi) bekerja, bahwa saya yakin polisi bisa mencapai, dengan berusaha keras dan masyarakat harus membantu," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (11/4).
Pemerintah menurut JK tidak memberi batas waktu kepada kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut. Namun JK meminta kasus ini segera diungkap siapa pelaku dan dalangnya.
"Iya pemerintah tidak memberi batas waktu, tapi yang penting harus cepat," tegas JK.
Banyak usulan yang meminta agar pemerintah segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk kasus Novel. Namun JK mengatakan polisi tetap yakin mampu mengusut kasus tersebut tanpa TGPF.
"Itu memang hal yang diusulkan, tapi polisi tetap yakin bisa tanpa itu (TGPF). Tetapi kan Komnas HAM bikin sendiri kan," ucapnya.
Sebelumnya, Novel masih menaruh asa berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera membentuk TGPF. Dia menyebut banyak fakta yang dilewatkan dalam kasus ini. Dia melihat ada ketidakseriusan sehingga kasusnya sudah setahun tidak terungkap.
"Tim gabungan pencari fakta itu tugasnya mencari fakta. Kenapa? Faktanya banyak fakta-fakta yang dilewatkan. Banyak fakta-fakta yang menunjukkan itu tidak diungkap dengan serius," kata Novel, Senin (9/4).
Novel menilai TGPF penting di tengah kesangsiannya pada penyelidikan polisi atas kasusnya itu. Menurutnya, TGPF--setelah dibentuk dan bekerja--akan dapat memberikan fakta-fakta yang dapat mengungkap kebenaran atas kasusnya itu pada Jokowi dan juga Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Ketika seperti itu, berarti tim gabungan pencari fakta penting. Nah sekarang, dari mana Pak Presiden bisa mendapatkan informasi bahwa itu nggak benar? Dari mana Pak Kapolri bisa mendapat informasi bahwa ini nggak benar? Tim gabungan pencari fakta itu yang bisa dilakukan," kata Novel. (dtc)