Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akan melepas saham di pasar modal. Lalu bagaimana kinerja keuanhan dari anak usaha PT Pertamina (Persero) ini?
Menurut data prospektus, perusahaan pada 2017 mengantongi laba bersih sebesar US$ 45 juta atau sekitar Rp 607,5 miliar. Angka itu turun 34,7% dibanding perolehan laba bersih di 2016 sebesar US$ 69 juta.
Net profit margin perseroan juga turun dari 2016 sebesar 131% menjadi 33% di 2017.
Direktur Keuangan Asuransi Tugu Pratama Indonesia Muhammad Syahid menjelaskan, penurunan laba bersih perusahaan lantaran ada aksi revaluasi aset yang dilakukan pada 2016. Sehingga laba bersih di tahun itu melonjak tinggi.
"2016 kami menerapkan kebijakan revaluasi aset khususnya properti. Jadi kita mencatat berdasarkan hasil perolehan. Kami melihat value perusahaan ini terlalu rendah, padahal aset kita besar," tuturnya di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Rabu (11/4).
Syahid mengatakan, hasil revaluasi aset yang dilakukan mencapai sekitar US$ 54 juta. Sehingga jika tanpa revaluasi aset di 2016, laba bersih di 2017 bisa saja meningkat.
"Jadi sebenarnya (laba bersih) sekitar US$ 14-15 juta ditambah revaluasi aset," imbuhnya.
Direktur Utama Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Indra Baruna menambahkan, untuk strategi ke depan pihaknya akan mengembangkan produk asuransi ritel. Sebab perusahaan selama ini tidak memaksimalkan pasar asuransi ritel.
"Kita tahu bisnis ritel sangat besar, size-nya sekitar US$ 2,5 miliar. Penetrasi kami di situ masih sangat minimal, padahal dari captive kami sangat memungkinkan untuk memperbanyak produk ritel," terangnya.
Sebelumnya, perusahaan menawarkan sahamnya dalam rentang harga Rp 3.850 sampai dengan Rp 5.000 per lembar saham. Jumlah saham yang akan dilepas sebanyak 282.352.941 atau setara 15% dari modal yang disetor penuh per saham.
Selain itu perusahaan mengalokasikan saham dalam program kepemilikan saham kepada karyawan sebanyak 5%. Setelah IPO juga nantinya akan dibagikan saham dalam rangka Management Employee Stock Option sebesar 5% dari modal yang disetor penuh perusahaan.
Jika dihitung dari harga penawaran dan jumlah saham yang dilepas maka perusahaan akan memperoleh dana segar hasil IPO sekitar Rp 1,09 triliun sampai dengan 1,4 triliun.
Perusahaan berencana akan menggunakan dana tersebut sebesar 75% untuk belanja modal (capital expenditures). Sementara sisanya untuk disuntikan ke entitas usahanya PT Tugu Reasuransi Indonesia. (dtf)