Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Pengusaha ekspedisi jasa pengiriman barang Sibolga-Nias mengeluh karena pendapatannya semakin berkurang hingga terancam gulung tikar. Pasalnya, banyak pelaku usaha ekspedisi dari Kota Medan langsung mengirim barang ke Kepulauan Nias, demikian pula sebaliknya.
Selama ini, barang curah dari Kota Medan yang akan dikirim ke Kepulauan Nias, dibongkar dulu di Sibolga, kemudian dikirim lewat Pelabuhan Sibolga.
“Sekarang tidak seperti itu lagi, sudah banyak mobil ekspedisi dari Medan langsung ke Kepulauan Nias melalui Pelabuhan Sibolga,” ujar Binahati Ziliwu, mewakili pengusaha ekspedisi kepada medanbisnisdaily.com, di Sibolga, Kamis (12/4).
Menurut dia, sekarang sudah banyak pula pengusaha di Kota Gunungsitoli yang memiliki armada sendiri, sehingga tidak memerlukan jasa ekspedisi pengiriman barang.
“Kemudian, transaksi perdagangan antar pengusaha di Gunungsitoli dengan Kota Medan juga dilakukan secara langsung,” imbuhnya.
Akibat kompetisi yang semaki ketat tersebut, jumlah pengusaha ekspedisi Sibolga-Nias kini bisa dihitung jari. Hanya tinggal beberapa orang saja yang bertahan. Sementara banyak pekerja bongkar muat yang kehilangan lapangan pekerjaan.
Komoditas yang dikirim pun hanya berharap barang curah dari kontainer yang datang dari Jakarta, ditambah komoditas lain semisal, dedak, beras dan barang-barang bahan pokok yang lain, ditambah komoditi ikan asin dan ikan rebus juga.
“Untuk komoditas bumbu dapur, seperti cabai, bawang dan sayur, biasanya dikirim langsung oleh pedagang maupun agen,” katanya.
Ziliwu menambahkan, komoditas pertanian dari Kepulauan Nias yang diangkut ke Sibolga tidaklah banyak. Ada beberapa jenis, seperti pisang, kelapa, kopra dan karet. Kemudian beberapa jenis ikan untuk diekspor.
“Beragam jenis komoditas pertanian itu rata-rata diangkut 10 truk setiap harinya dari Kepulauan Nias ke Pelabuhan Sibolga,” katanya.