Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Kanwil Kemenkum HAM Jawa Barat merespons temuan kasus pemerasan oleh narapidana Lapas Jelekong Bandung terhadap puluhan wanita bermodus sebar video bugil. Kemenkum HAM Jabar membentuk tim investigasi menelusuri kasus tersebut.
"Terkait langkah selanjutnya, menyusul adanya pemerasan yang ada di lapas, saat ini setelah ada koordinasi, kita membentuk tim investigasi," ujar Kakanwil Kemenkum HAM Jabar Indro Purwoko di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jabar, Kamis (12/4).
Tim gabungan, kata Indro, terdiri dari Inspektorat Kemenkum HAM dan Kanwil Kemenkum HAM. Tim akan menelusuri kebenaran dugaan hampir seluruh napi di Lapas Jelekong terlibat.
"Nanti hasilnya seperti apa, kita tunggu," ucap Indro.
Kasus pemerasan tersebut terungkap oleh jajaran Polrestabes Bandung. Para napi memanfaatkan media sosial untuk menjerat korban. Intens berkomunikasi, korban lalu diajak melakukan virtual seks. Pelaku mengajak chat sex, phone sex bahkan video call sex.
Saat terjadinya video call sex, pelaku merekam. Rekaman itulah yang dijadikan 'senjata' pelaku untuk memeras korban. Pelaku dari dalam penjara ini meminta sejumlah uang agar video tak tersebar.
Salah seorang napi, mengungkap modus seperti itu menjadi 'tradisi' di Lapas Jelekong. Setiap napi diajari cara menjalankan modus seperti itu.
"Hampir seluruhnya, 95 persen terlibat," kata GN (28), salah satu napi Lapas Jelekong yang jadi saksi kunci kasus tersebut. (dtc)