Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. KPU mengumumkan harta dan kekayaan pasangan cagub-cawagub Jawa Timur. Dari dua pasangan calon (paslon) cagub nomor urut 1 menjadi satu satunya yang calon yang tidak memiliki utang.
Cawagub nomor urut 1 Emil Elistiantio Dardak memiliki harta sebanyak Rp 8.254.061.908 setelah dikurangi utang sebesar utang Rp 79.006.239. Sedangkan paslon nomor urut 2 Cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama cawagub Puti Guntur Soekarno sama-sama memiliki utang.
Gus Ipul memiliki harta sebanyak 17.598.885.769 setelah dikurangi utang sebesar 1.040.699.736, Puti hanya mempunyai harta Rp 1.8.423.077 setelah dikurangi utang Rp 814.281.118.
Pengumuman jumlah harta masing masing cagub dan cawagub ini diapresiasi Mendagri Tjahjo Kumolo yang hadir dalam Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) calon kepala daerah di Jatim di Gedung Negara Grahadi yang disaksikan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, serta Plh Gubernur Jatim Ahmad Sukardi serta 52 calon kepala daerah se-Jawa Timur.
"Saya kira sesuatu yang patut kita apresiasi bahwa seluruh calon jujur dan terbuka menyampaikan berapa hartanya, berapa utangnya sehingga masyarakat bisa tahu," kata Tjahjo usai deklarasi, Kamis (12/4/2018).
Tjahjo meminta masyarakat ikut berperan aktif untuk melaporkan ke KPU jika daftar harta kekayaan para cagub-cawagub tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Kalau ada kejanggalan, mungkin rumahnya tidak seharga segitu laporkan bahwa ini bohong. Ini kan data awal bahwa dia harus terbuka jujur, Untuk jadi pemimpin harus jujur atau ada juga yang ngaku 10 miliar padahal hartanya cuma 4 miliar, laporkan," uangkap dia.
Mendagri juga mengatakan pengumuman LHKPN secara terbuka oleh KPU merupakan bagian dari menjadikan para calon pemimpin menjadi jujur.
"Yang penting jujur. Kalau ada masyarakat melihat tidak cocok laporkan pada KPU dan yang menjamin diri sendiri dan tuhan. Ini kan niat baik KPU membuka dan minimal niatnya (calon) tidak bohong itu saja," pungkas Tjahjo. (dtc)