Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Oksibil. Situasi di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua bergejolak. Masyarakat membakar rumah pribadi Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka.
Polisi menyatakan gejolak ini terjadi akibat kekecewaan masyarakat terhadap janji bupati soal doorprice pada acara jalan santai yang dianggap tidak ditepati. Jalan santai digelar berkaitan dengan peringatan HUT-15 Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sebelum membakar rumah bupati, massa yang berkumpul di lapangan membakar panggung acara, tenda-tenda serta kursi yang dipersiapkan untuk acara perayaan. Warga juga memblokir bandara Oksibil.
"Benar, tadi pagi usai gerak jalan massa di Oksibil, masyarakat mengamuk lalu membakar panggung tempat acara kemudian massa menuju rumah Bupati dan membakar rumah tersebut," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad M Kamal saat dihubungi detikcom, Kamis (12/4/2018).
Awalnya, kegiatan gerak jalan berlangsung aman. Gejolak dimulai saat massa menunggu adanya pencabutan doorprice yang dijanjikan panitia, namun tidak terwujud. Tidak adanya doorprice ini menyebabkan masyarakat marah dan melakukan pembakaran terhadap panggung.
"Masyarakat awalnya kecewa terhadap panitia kegiatan setelah tidak ada pencabutan doorprice seperti yang dijanjikan panitia, akhirnya berbuntut hingga protes terhadap bupati, sementara bupati tidak berada ditempat, sehingga rumah bupati jadi sasaran amukan massa," katanya.
Wakil Bupati dan Kapolres mencoba menenangkan massa, namun tidak berhasil karena banyaknya massa. "Kondisi saat ini sudah berangsur aman, namun massa masih berkumpul di bandara Oksibil, mengakibatkan pesawat menuju daerah terah tersebut tertunda," ujar Ahmad.
Akibat kejadian ini, warga yang rumahnya berdekatan dengan tempat acara memilih mengungsi ke rumah-rumah ibadah untuk menghindari amukan massa.
"Musala, gereja sudah penuh dengan orang dan barang-barang," ujar Meryana warga Oksibil yang dihubungi dari Jayapura.
Banyak warga yang ingin keluar dari Kota Oksibil namun tidak ada transportasi, karena selain membakar rumah bupati massa juga memblokir bandara, menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat.
"Pesawat kami tadi pagi sempat terbang ke Oksibil namun saat pecah kerusuhan, dua pesawat kami yang ada di sana langsung diterbangkan ke Jayapura," terang Murwantoro, Kabag Operasional PT Trigana Air.
Otoritas Bandara Oksibil, kata Murwantoro menyatakan menutup sementara Bandara Oksibil sampai situasi kembali kondusif. (dtc)