Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Semarang. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahmurmuziy tidak ingin buru-buru menyodorkan nama cawapres pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019. Rommy juga tidak ingin menambah kerumitan yang dialami Jokowi jika mengajukan nama.
Hal itu diungkapkan Rommy usai membuka Munas Alim Ulama PPP di Hotel Patrajasa Semarang. Menurutnya soal Cawapres nantinya tetap bakal dimusyawarahkan dengan partai pengusung dan Jokowi sebagai finalnya.
"Saya tidak mau berandai-andai, toh apapun judulnya, dimusyawarahkan dengan parpol pengusung dan pak presiden. Kita tidak mau membuat fetakompli pak presiden. Kita tidak dalam posisi mendesak agenda-agenda yang belum tentu berkenan dan belum tentu dibutuhkan," kata Rommy, Jumat (13/4).
"Bagi PPP, kami mencari figur tepat sesuai irama hati pak presiden dan bisa mempermudah pemenangan beliau di periode mendatang," imbuhnya.
Dukungan agar Rommy menjadi cawapres Jokowi memang sudah muncul dari internal partai termasuk dari Wasekjen PPP, Achmad Mustaqim yang memberikan sambutan dalam Munas Alim Ulama PPP selaku pelaksana.
Mustaqim di akhir sambutannya memberikan pantun dengan akhiran mendukung pasangan Jokowi-Rommy. Mustaqim menjelaskan hal itu merupakan ungkapan pribadi karena partai juga belum mengeluarkan keputusan.
"Kalau bicara dorongan, saya pribadi berharap seperti itu. Kalau secara resmi belum ada keputusan, saya pribadi ada keinginan kuat," tandas Mustaqim.
Menanggapi banyak dukungan, Rommy kembali menjelaskan pihaknya masih menunggu arahan para ulama yang akan merumuskan kriteria seperti apa yang cocok sebagai cawapres Jokowi sesuai Al Quran dan Sunnah.
"Itu spontan, saya sendiri beri kebebasan ekspresikan apapun. Sebenarnya ikhtiar saya untuk meredam keinginan-keinginan DPW untuk deklarasikan sudah cukup lama. Kami ingin beri keleluasan pak presiden dan memberikan pandangan kepada partai lain," terangnya. (dtc)