Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Amerika Serikat (AS), Prancis hingga Inggris meluncurkan serangan rudal ke Suriah. Serangan militer tiga negara barat itu bertujuan untuk menghancurkan lokasi-lokasi senjata kimia milik Suriah. Ada tiga target serangan udara untuk menghukum rezim Presiden Bashar al-Assad atas serangan kimia di Douma, pekan lalu.
"Tujuan dari aksi kita malam ini adalah untuk membangun pencegahan yang kuat dalam melawan produksi, penyebaran dan penggunaan senjata kimia. Respons gabungan dari Amerika, Inggris, dan Prancis terhadap kekejaman ini akan menyatukan seluruh instrumen kekuatan nasional kita: militer, ekonomi dan diplomatik," tegas Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya di Gedung Putih pada Jumat (13/4) malam waktu AS dan dilansir Reuters, Sabtu (14/4).
Untuk meluncurkan serangan tersebut, masing-masing negara menggunakan kekuatan senjata militer mereka. AS disebut meluncurkan rudal Tomahawk yang dijagokan mereka, Inggris dengan rudal Storm Shadow dan Prancis yang belum diketahui rudal jenis apa yang digunakan, hanya disebut rudal jelajah.
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut ada empat jet tempur Tornado milik Inggris yang menembakkan sejumlah rudal Storm Shadow ke sebuah pangkalan militer Suriah yang berjarak 24 kilometer sebelah barat Homs. "Sebuah bekas pangkalan rudal ... tempat rezim (Suriah) diduga menyimpan senjata kimia," sebut Kementerian Pertahanan Inggris dalam pernyataannya.
Ditegaskan Kementerian Pertahanan Inggris, bahwa target serangan dipertimbangkan dan ditentukan dengan sangat teliti. Kementerian Pertahanan Inggris menyebut serangan rudal itu berlangsung sukses. "Indikasi awal menyatakan bahwa presisi senjata Storm Shadow dan perencanaan target yang teliti berujung pada serangan yang sukses," imbuh pernyataan itu.
Seperti apa kekuatan masing-masing rudal hingga dapat menghancurkan target di Suriah?
1. Amerika Serikat - Tomahawk
Rudal milik AS ini dilengkapi dengan pengarah GPS, hulu ledak konvensional atau nuklir, tangki penuh, kamera inframerah, mesin jet turbo dan sayap yang bisa dilipat.
Tomahawk memiliki daya jelajah lebih dari 1.600 kilometer. Sementara kecepatannya yakni sekitar 885 kilometer per jam. Berat dari rudal ini 1.381 kilogram atau 1 ton lebih dengan panjang 6,2 meter.
Rudal ini sudah menjadi bagian pesenjataan penting AS sejak Perang Teluk tahun 1991.
2. Inggris - Storm Shadow
Kalau AS punya rudal jagoan Tomahawk, Inggris punya Storm Shadow. Rudal ini pada umumnya menjadi senjata dari jet tempur Tornado GR 4.
Rudal ini memiliki berat 1,3 ton dengan daya jelajah hingga 250 kilometer. Storm Shadow memiliki berat 1.300 kilogram serta panjang 5,1 meter.
Sementara kecepatannya mencapai 955 kilometer per jam. Rudal ini dilengkapi dengan mesin jet turbofan TRI 60-30.
Salah satu aksi Storm Shadow digunakan saat invasi Inggris ke Irak pada 2003 lalu. Saat itu, pesawat tempur GR4 Tornado memuntahkan rudal ini ke berbagai target di Irak.
3. Prancis
Meski belum diketahui rudal atau senjata apa yang diluncurkan Prancis, negara di Eropa Barat ini memiliki kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle. Kapal ini sebelumnya pernah dikerahkan dalam operasi memberantas ISIS.
Satu-satunya kapal induk Perancis itu bisa membawa armada rudal dan bom serta lebih dari 1.900 personel.
Prancis juga memiliki beberapa pesawat tempur Mirage dan Rafale di Yordania dan Uni Emirat Arab yang pernah dikerahkan untuk menyerang ISIS di Suriah dan Irak. Satu pesawat tempur tersebut bisa membawa empat bom berpandu laser yang masing-masing seberat 250 kilogram.
Jet tempur Rafale yang bisa membawa rudal jelajah dikerahkan dalam serangan udara ke Suriah pada Sabtu (14/4) waktu setempat. Militer Prancis juga menembakkan rudal jelajah dari kapal frigate mereka yang ada di Laut Mediterania bagian timur.
Rudal jelajah milik Prancis disebut memiliki jangkauan 250 kilometer, sehingga bisa ditembakkan tanpa harus memasuki wilayah udara Suriah. Disebutkan Kementerian Pertahanan Prancis menyatakan pihaknya telah menembakkan 12 rudal jelajah ke target-target fasilitas senjata kimia Suriah.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengatakan serangan atas Suriah yang merupakan tanggapan atas serangan kimia tidak 'akan menyasar sekutu rezim atau siapapun namun merupakan serangan atas kemampuan kimia'. Dia menegaskan, Prancis tidak bisa menoleransi serangan kimia Suriah. (dtc)