Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Wakil Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Salat Subuh (GIS), Eggi Sudjana memberikan ceramah soal presiden membuat rakyat Indonesia miskin. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) justru menilai sebaliknya.
"Faktanya kemiskinan berkurang, lapangan kerja bertambah, ketimpangan menyempit yang dilambangkan dengan Gini Ratio yang terus naik," kata Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) kepada wartawan, Minggu (15/4/2018).
Rommy menilai yang disampaikan Eggi cenderung bersifat provokatif. Ia meminta Eggi memberikan pernyataan sesuai data.
"Kalau kritik jangan pakai kebencian dong, pakai data. Agar objektif, bukan provokatif," sebut Rommy.
Sebelumnya, Eggi memberikan ceramah soal presiden membuat rakyat semakin miskin lantaran sumber daya alam di sudah dikuasai oleh asing. Menurut Eggi, dengan kondisi seperti yang ia sebutkan itu, jangan sampai salah pilih seorang pemimpin.
"Nah kalau presiden buat kita miskin jangan pilih presiden yang nggak bener. Maka ada gerakan 2019 ganti presiden, kalau tidak membuat rakyat sejahtera," ujar Eggi saat memberi tausiah setelah mengikuti GIS berjemaah di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, tadi pagi.
Eggi kemudian menjelaskan bahwa sasaran kritikan yang ia maksud merujuk ke semua presiden yang menjabat di Indonesia, termasuk Jokowi. Eggi lalu berbicara mengenai fenomena kemiskinan yang ada di masyarakat. Menurut Eggi, yang terjadi saat ini adalah kemiskinan struktural.
"Kemiskinan struktural, karena kebijakan itu terjadi karena secara struktur baik itu Presiden maupun DPR. Itu yang saya pertanyakan," kata Eggi dalam perbincanan, sore ini.
"Dan Presiden itu jangan sensitif cuma Jokowi. Dari Sukarno sampai Jokowi. Itu yang saya maksud Presiden. Pemahaman saya ini didasarkan pada pemikiran hukum berbasis teori ekonomi kemiskinan struktural," sambung Eggi.dtc
===