Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Magetan - Ribuan pengunjung memadati obyek wisata telaga Sarangan di Magetan. Karena hari ini bertepatan dengan puncak acara tradisi Festival Gebyar Labuhan dengan acara larung tumpeng 'Gono Bau'.
"Ini ritual tahunan yang harus dilestarikan di Telaga Sarangan. Alhamdulilah antusias pengunjung luar biasa untuk melihat larung tumpeng 'gono bau' ini," jelas kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Siran kepada detikcom di sela acara, Minggu (15/4/2018).
'Gono Bau', kata Siran, adalah nama sebutan sesaji berupa tumpeng nasi raksasa. Tumpeng raksasa dengan ukuran tinggi sekitar 3 meter itu diarak dengan dipikul 4 orang berpakaian adat jawa. Selain tumpeng nasi putih ada pula ikut di barisan belakangnya tumpeng gunungan hasil bumi berupa aneka sayuran yang juga dipikul dengan tandu.
Siran mengatakan satu tumpeng nasi dan tiga gunungan hasil bumi tersebut diarak dari pintu masuk retribusi Telaga Sarangan sisi utara untuk dibawa menuju telaga. Arak-arakan itu dikawal iringan 8 pasukan berkuda yang berada di barisan paling depan.
Tumpeng nasi putih dan tiga gunungan hasil bumi diserahkan ke bupati Magetan secara simbolis. Usai penyerahan selanjutnya tumpeng dan tiga gunungan dinaikkan ke kapal speed boat dibawa keliling telaga Sarangan oleh bupati Magetan Sumantri bersama pejabat Pemkab termasuk Kapolres Magetan AKBP Muslimin.
Setelah berkeliling selama sekitar 30 menit tumpeng nasi putih dan tiga gunungan hasil bumi dilarungkan ke dalam telaga hingga tenggelam. Dengan adanya rangkaian acara tahunan larung tumpeng diharapkan bisa meningkatkan pengunjung di telaga Sarangan.
"Kami laksanakan larungan hari Minggu kenapa, untuk promosi wisata. Kalalu hari Minggu banyak pengunjung. Intinya agar banyak wisatawan berkunjung ke Magetan," jelas Bupati Magetan Sumantri kepada wartawan.
Sumantri mengatakan untuk rangkaian acara sudah di mulai sejak Jumat (13/4). Sedangkan puncak acara larung tumpeng dilakukan hari Minggu. Rangkaian acara lain yakni festival buah jeruk pamelo yang menjadi daya tarik baru di Magetan.
Gebyar Labuhan Sarangan ini diadakan juga sebagai tradisi dan wujud rasa terima kasih kepada Tuhan YME atas berkah berupa Telaga Sarangan yang mampu memberi kehidupan warga di sekitarnya. Air Telaga Sarangan menjadi sumber utama pengairan petani hasil bumi di wilayah Sarangan. dtc