Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Cirebon - Seratusan calon jemaah haji yang terancam gagal diberangkatkan menggeruduk rumah direktur utama BMT Global Insani, Basuni di Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (15/4/2017).
Para calon jemaah yang terancam gagal diberangkatkan haji oleh BMT Global Insani itu menagih janji pengembalian uang milik jemaah yang sebelumnya telah disetorkan ke Global Insani. Situasi sempat memanas. Basuni, selaku direktur utama Global Insani pun diamankan oleh petugas, lantaran massa merangsek ingin menemui Basuni.
Salah seorang calon jemaah haji asal Indramayu, Ade (58) mengatakan seluruh calon jamaah haji yang terdaftar di Global Insani sudah melunasi pembayaran untuk pemberangkatan haji. Namun, sambung Ade, pada kenyataannya pihak Global Insani tidak menyetorkan uang jamaah itu ke pihak perbankan.
"Pihak Global Insani belum menyetorkan uang para jamaah ke pihak bank. Akibatnya, para jamaah terancam tidak bisa berangkat haji lantaran bank akan membatalkan porsi haji para nasabah ini," katanya
Ade menceritakan ia telah melunasi pemberangkatan porsi haji sebesar Rp 25 juta di tahun 2012. Hingga tahun ini Ade belum mendapatkan kepastian dari Global Insani. "Sampai sekarang kenyataannya nihil. Bahkan kita diancam bank, kalau porsinya (haji) terancam gagal kalau tidak bayar lagi. Padahal kami sudah membayar lunas. Yang utang itu GI ke kita," kata Ade.
Di tempat yang sama, Yudi (59) jamaah asal Kabupaten Kuningan geram dengan pihak Global Insani. Yudi mendesak agar Global Insani mengembalikan uang milik jamaah.
"Sekarang Global Insani dinyatakan pailit, padahal dulu Global Insani ngakunya tidak pailit karena disokong oleh PT Surabraja Mandiri. Sekarang asetnya pada dijual karena pailit," ucap Yudi.
Yudi menilai Basuni dengan sengaja menyerahkan persoalan pailit ini ke Pengadilan Niaga. Tujuannya, sambung Yudi, agar permasalahan bisa diserahkan sepenuhnya ke pengadilan.
"Ada skenario tentang ini. Ada rekayasa yang dibuat Basuni untuk pailit sehingga masalahnya dialihkan di pengadilan. Mana cukup hanya aset Jabon saja bisa mengembalikan uang 1.500 jamaah," katanya.
Sementara itu, Direktur Global Insani Basuni bersedia menemui calon jamaah haji. Di hadapan para jemaah, Basuni mengaku perusahaannya telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada 2017 silam. Basuni mengatakan saat ini pihaknya tengah menjual sejumlah aset perusahaan untuk mengembalikan uang nasabah.
"Aset perusahaan berupa tanaman jabon yang ada di Sukabumi, luasnya 140 hektare," kata Basuni.
Basuni mengaku pihaknya hanya bergerak di bidang qiradh qiradh atau investasi. Namun, pada kenyataannya para jamaah yang mengikuti program qiradh dijanjikan berhaji oleh Basuni. Basuni pun tak menampik hal tersebut.
Menurutnya para jemaah haji hanya meributkan uang angsuran porsi haji. "Sebenarnya kami bukan layanan keberangkatan haji. Kalau investasi, dana para nasabah baru akan cair setelah tanaman jabon terjual. Yang lagi diributkan itu bentuknya kerjasama yaitu qiradh," katanya. dtc