Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan realisasi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2018. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap sesuai dengan asumsi yakni 5,4%.
"Kami melihat kondisi ekonomi nasional dan dikaitkan dengan pelaksanaan APBN 2018, terutama dinamika yang meningkatkan kewaspadaan karena ada beberapa indikator yang mengalami perubahan," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi pers ABN Kita di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/4).
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sesuai dengan proyeksi yakni 5,4%. Pemerintah akan melihat pendorong dari sisi agregat permintaan dan ketersediaan.
Dia menjelaskan kedua indikator itu akan dilihat secara detail, asumsi inflasi sebesar 3,5%, realisasi sampai 31 Maret 3,45%.
Sri Mulyani menjelaskan pemerintah juga terus waspada karena adanya beberapa perubahan, di antaranya peningkatan harga komoditas dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS realisasinya Rp 13.573 dengan asumsi Rp 13.400, kita harus waspada," ujar dia.
Hari ini, dolar AS masih bercokol di posisi Rp 13.700. Posisi ini jauh lebih tinggi dari asumsi di APBN.
Tingkat bunga SPN realisasinya 4,1% dengan asumsi 5,2%. Kemudian harga minyak mentah rata-rata 31 Maret 2018 selama tiga bulan US$ 63 per barel, harga ini di atas harga asumsi sebesar US$ 48 per barel. Sedangkan untuk lifting minyak realisasinya 715 ribu barel per hari dengan asumsi 800 ribu barel per hari.
Untuk lifting gas realisasi mencapai 1.136 ribu barel setara minyak per hari masih di bawah asumsi sebesar 1.200 barel per hari.(dtf)