Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Facebook Indonesia masih belum juga memberikan hasil auditnya kepada pemerintah, yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika, meski sudah hampir dua minggu berselang pasca kebocoran data.
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di sela-sela acara tuntasnya penataan ulang pita frekuensi radio 2,1 GHz di Menara Merdeka, Jakarta, Senin (16/4).
"Belum ada (hasil auditnya). Belum tahu saya," kata Rudiantara yang langsung meninggalkan tempat acara.
Sudah hampir dua minggu berlalu sejak diketahui bahwa pengguna Facebook di Indonesia turut dicuri oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica. Setidaknya 87 juta pengguna yang bocor, ada 1.096.666 atau sekitar 1,3% yang disalahgunakan itu merupakan pengguna Facebook di Indonesia.
Usai data itu terbongkar, perwakilan Facebook Indonesia melakukan pertemuan dengan Menkominfo yang berlangsung pada Kamis (5/4/2018) di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta.
Pada kesempatan itu, Facebook Indonesia berjanji untuk melakukan audit mengenai kebocoran yang melibatkan pengguna dari Indonesia, dari mengenai datanya untuk apa hingga bagaimana pemulihan yang dilakukan Facebook.
Dipanggil DPR RI
Sikap Facebook yang tak kunjung mau buka-bukaan soal data yang diminta oleh Kominfo ini, turut menyita perhatian dari Komisi I DPR RI. Sebelumnya, Komisi I telah mengagendakan melakukan pembahasan dengan Facebook Indonesia pada Rabu (11/4), tetapi media sosial itu meminta penundaan karena waktu itu bersamaan dengan sidang CEO Facebook Mark Zuckerberg dengan Kongres Amerika Serikat.
Komisi I telah mengatur jadwal kembali, di mana pertemuan kedua belah pihak akan berlangsung pada esok hari Selasa (17/4). Dalam agenda Rapat Dengar Pendapat Umum, Komisi I akan membahas soal kebocoran data ini dengan Kepala Kebijakan Facebook Indonesia dan Vice President of Public Policy Facebook Asia Pasific di DPR RI.
"Facebook-nya yang minta ditunda karena nunggu testify (bersaksi)-nya (CEO Facebook) Zuckerberg di Kongres Amerika Serikat. Jadi, kita panggil ulang Facebook Indonesia, Selasa depan," ucap Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais.(dtn)