Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kawasan Teluk Balikpapan tercemar tumpahan minyak akibat patahnya pipa Pertamina. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menduga, pipa ini patah akibat jangkar kapal yang melorot.
Direktur Jendral Perhubungan Laut, Kemenhub Agus H. Purnomo menjelaskan kronologi waktu kapal berbendera Panama berada di lokasi hingga membuat pipa milik PT Pertamina (Persero) bocor.
"(Kapal) tiba di pelabuhan Balikpapan pukul 02.00 WITA, dan bersandar di dermaga pukul 05.55 WITA. Mereka memuat batubara, sampe 12.20 WITA. Sejumlah 14 ribu metric ton, lalu agen kapal mengajukan persetujuan berlayar, lalu selanjutnya, surat ijin berlayar terbit pada pukul 12.47 WITA. Pada Jumat, mereka naik ke atas kapal pada pukul 20.30 WITA," kata Agus di DPR, Jakarta, Senin (16/4).
Kemudian, kata Agus, sekitar pukul 21.00 WIB kapal mulai berlayar. Agus memperkirakan saat berlayar tersebut jangkar kapal melorot dan jatuh ke laut karena kondisi cuaca yang buruk.
"Saran dari kami sambil menunggu pasang tertinggi, berlabuh jangkar, di kapal sekitarnya, dalam pelayaran ini, kapal ini diperkirakan, jangkarnya lolos. Ada miskomunikasi nakhoda sama penjaga jangkar. Jadi jangkar melorot," katanya.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, bahwa awak kapal telah mengetahui bahwa di lokasi tersebut terdapat pipa gas milik Pertamina. Namun, memang jangkar kapal yang menurutnya tak sengaja melorot hingga membuat insiden ini terjadi.
"Sabtu pada pukul 06.00 pagi, ada tumpahan minyak. Ini kami lakukan pengecekan, pagi-pagi mereka patrol, terus ternyata ada ini (tumpahan minyak). Sumber belum diketahui tuh, nah kami langsung hubungi Pertamina. Kami mengimbau kapal yang keluar masuk supaya hati-hati," tuturnya.(dtc)