Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tokyo. Seorang pejabat keuangan Jepang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wartawati. Pejabat keuangan ini membantah keras tuduhan itu dan bersumpah akan menuntut majalah yang memuat tudingan itu.
Seperti dilansir Reuters, Senin (16/4), tudingan pelecehan seksual ini diungkapkan majalah mingguan Shincho dalam edisinya yang dirilis Kamis (12/4) lalu. Laporan Shincho menyebut pejabat yang melecehkan wartawati itu adalah Wakil Administratif Menteri Keuangan Junichi Fukuda.
Disebutkan majalah Shincho, tindak pelecehan seksual terjadi saat Fukuda pergi minum bersama seorang reporter wanita, yang tidak disebut namanya, di sebuah bar dekat rumahnya. Dalam momen itu, Fukuda disebut mengatakan ingin menyentuh payudara dan mencium si reporter wanita itu. Dalam laporannya, majalah Shincho juga memuat bantahan Fukuda.
Sehari usai laporan itu dirilis, majalah yang sama merilis rekaman audio yang disebut berisi suara Fukuda saat melakukan pelecehan seksual.
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Keuangan Jepang, pekan ini, Fukuda kembali menyampaikan bantahan. "Saya beberapa kali pergi keluar untuk makan bersama, baik reporter pria dan wanita, setelah jam kerja tapi saya tidak pernah melakukan percakapan semacam ini dengan reporter wanita manapun seperti yang dilaporkan dalam majalah (atau yang dimuat dalam dokumen audio)," demikian penjelasan Fukuda.
Dalam pernyataan itu disebutkan juga bahwa Fukuda bersiap untuk menggugat Shinchosha, selaku penerbit majalah Shincho.
Fukuda juga meminta maaf kepada Menteri Keuangan Jepang Taro Aso dan jajaran Kementerian Keuangan lainnya karena 'memicu masalah'. Dia bersumpah akan menjalankan tugasnya dengan baik.
Kementerian Keuangan Jepang juga menyatakan akan melanjutkan penyelidikan terhadap tuduhan ini melalui firma hukum eksternal, setelah penyelidikan internal selesai dilakukan. Jurnalis wanita yang menjadi korban diminta untuk menghubungi firma hukum yang ditunjuk kementerian, jika ingin bekerja sama dalam penyelidikan.
Dalam pernyataan terpisah kepada Reuters, pihak Shinchosha menyatakan akan merilis tanggapan Kementerian Keuangan Jepang dalam edisi selanjutnya yang dirilis Kamis (19/4) mendatang. "Artikel ini sungguh didasarkan pada fakta-fakta," tegas Shinchosha. (dtc)