Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. DPP Gema Keadilan mendorong Ahmad Heryawan sebagai Calon Presiden (Capres) RI 2019-2024. Hal itu disepakati setelah sayap kepemudaan PKS ini menggelar Rapimnas di Kota Bandung 15-16 April 2018.
"Saya menyerap aspirasi seluruh kader se-Indonesia mendorong penuh Pak Ahmad Heryawan menjadi pemimpin nasional," ujar Ketua Umum DPP Gema Keadilan Akbar Zulfakar dalam rilisnya, Senin (16/4 ) malam.
Akbar menilai sosok pria yang akrab disapa Aher itu telah berhasil memimpin Jabar karena telah dua kali terpilih. Terlebih jika dilihat dari jumlah massa, 20 persen populasi di Indonesia berada di Jabar.
"Saya kira ini sangat pantas sekali karena beliau sebagai pemimpin Jabar sangat sukses dua periode, masih enerjik dan prestasi sudah tidak diragukan. Seluruh indonesia mengakui itu dan presiden bukan dari partai yang sama (Jokowi-PDIP) bisa memberikan penghargaan kepada beliau," katanya.
Semangat lainnya dari Gema Keadilan untuk mengusung Aher adalah agar tokoh dari tanah Sunda bisa muncul di nasional. Meski begitu, Akbar menyebut Aher tidak hanya populer di Jabar tapi hampir seluruh Indonesia.
"Kita sudah keliling, ke Palembang itu terakhir. Bahkan sudah sampai ke Sulawesi, itu nama besar beliau (Aher) sudah terdengar dan cukup menyejukan. Tidak pernah ada konflik, tidak ada gejolak dan secara masyarakat Islam memberikan keteduhan," katanya.
Bahkan Akbar meyakini sosok Aher yang kini masuk bursa Capres dari PKS bisa menyaingi Jokowi yang dipastikan bakal maju untuk periode kedua. "Saya yakin sosok beliau yang bisa menyaingi Jokowi, ya Ahmad Heryawan. Kalau beliau (Aher) siap-siap saja, cuma katanya belum pernah ditakdirkan jadi wakil, berarti itu sikap optimis (jadi Capres)," tuturnya.
Selain menyepakati Aher untuk didorong sebagai Capres, dalam Rapimnas kali ini Gema Keadilan melakukan penguatan organisasi untuk lebih berkhidmat dalam melayani dan memberdayakan serta mengadvokasi umat.
"Kita sebagai pemuda mampu untuk memimpin Indonesia. Tak ada suatu kemustahilan saat diri menjaga kedekatan spiritual dengan terus menempa diri untuk menjadi ahli dalam bidangnya dan akhirnya mampu memberikan solusi pada umat," tutup Akbar. (dtc)