Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih secara serentak untuk Pemilu 2019. Coklit serentak juga dilakukan di luar negeri yang akan disaksikan melalui video conference.
"Hari ini akan dilakukan gerakan coklit dan akan dilakukan kegiatan video conference dari beberapa negara yang melakukan coklit dengan kami disini," ujar Komisioner KPU Viryan Aziz, di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/4).
Video Conference ini akan dilakukan KPU RI dengan 9 Perwakilan RI di luar negeri. Sembilan perwakilan ini yaitu Kota Kinabalu, Manila, Seoul, Kuala Lumpur, Sydney, New York, Den Haag, Pretoria, dan Riyadh.
Video Conference ini direncanakan akan dilakukan di Operation Room, kantor KPU RI pada pukul 10.WIB.
Viryan mengatakan saat ini terdapat 130 negara yang melaksanakan coklit serentak. Dengan 130 Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) yang ikut membantu mencoklit.
"Di luar negeri kita ada 130 negara, perwakilan ada 130 PPLN di luar negeri yang melaksanakan Gerakan Coklit Serentak," kata Viryan.
Ia mengatakan coklit serentak di luar negeri ini juga dihadirkan komisioner dan ketua KPU RI di beberapa negara. Diantaranya seperti Malaysia, Korea Selatan dan Filipina.
"Seperti di Kinabalu pak ketua Arief Budiman ada disana, kemudian (Komisioner KPU) Pak Hasyim Asyari ada di Seoul. Kemudian (Komisioner KPU) pak Pramono Ubaid Tanthowi ada di Manila," tutur Viryan.
Tidak hanya di luar negeri, Coklit serentak Pemilu ini juga dilakukan di dalam negeri, di 133 daerah tingkat desa/kelurahan. Menurutnya, Coklit serentak dalam dan luar negeri ini dilakukan karena setiap pemilih wajib dilayani sebelum menggunakan hak pilihnya.
"Jadi kalau kemarin (coklit pilkada) di tingkat kabupaten/kota, sekarang berbasiskan desa/kelurahan itu serentak di 133 kabupaten/kota yang melakukan coklit, 381 kabupaten/kota lainnya tidak melakukan coklit karena sedang berjalan di pilkada," ujar Viryan.
"Semangatnya adalah setiap warga negara Indonesia yang punya hak pilih penting untuk dilayani hak pilihnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri," sambungnya.
Coklit ini akan dilakukan oleh panitia pemilih dengan mendatangkan rumah di masing-masing daerah. Nantinya panitia ini akan mendata data diri pemilih yang telah memiliki KTP elektronik dan dapat menggunakan hak pilihnya.
Data pemilih ini nantinya akan dimasukan dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS). Coklit data pemilih berlangsung mulai tanggal 17 April hingga 17 Mei 2018.(dtc)