Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Jabatan Tengku Erry sebagai Gubernur Sumut akan berakhir 17 Juni 2018 mendatang, hanya dua bulan lagi. Artinya, Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 47 merupakan yang terakhir kali baginya.
Sebab, PRSU ke 48 Provinsi Sumut sudah memiliki Gubernur baru hasil Pilkada serentak 2018. Tengku Erry sendiri tidak bisa bertarung di Pilgub Sumut meski berstatus petahana karena tidak mendapat dukungan Partai Politik (Parpol).
Momentum tersebut nampaknya disadari betul oleh Mantan Bupati Serdang Bedagai itu. Makanya, Tengku Erry menyampaikan dua buah pantun sesaat setelah pidato penutupan PRSU ke 47, Senin malam (17/4/2018) malam.
Sebelum berpantun, Erry berpesan agar tetap bisa menjaga kekompakan meski ada perbedaan. "Jangan sampai perbedaan menimbulkan perpecahan," sebutnya.
Dia berharap semua pihak bisa menjadi jarum yang merangkum dan merangkai kain yang terbelah. "Jangan menjadi seperti gunting yang membelah kain tersebut," tuturnya.
Tengku Erry juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya PRSU. "PRSU ini adalah yang terakhir bagi kami selaku Gubernur Provinsi Sumut. Tapi, tentunya kami tetap memberikan support (dukungan) kepada PRSU dan sekali lagi kami ucapkan terimakasih," bilangnya.
"Jangan ditebas batang jerami, daun pisang jatuh berserak, PRSU 2018 kita tutup secara resmi semoga tahun mendatang lebih semarak," kata Erry berpantun.
"Burung benang tali di kaki, kain ditenun dengan telaten, PRSU pestanya rakyat, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) semakin Paten," katanya berpantun seraya mendapat tepuk tangan dari seluruh masyarakat yang memadati PRSU.
Kata dia, penutupan PRSU ke 47 bertepatan dengan satu hari setelah peringatan hari jadi Provinsi Sumut ke 70. "Dengan ini PRSU ke 47 resmi saya tutup," ungkapnya