Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Jembatan nasional penghubung jalur Babat-Widang, Lamongan yang ambrol pada pagi tadi ternyata dibangun sudah lama, yakni sejak tahun 1970-an. Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Zarkasi mengatakan jembatan tersebut terakhir kali dilakukan pemeliharaan pada tahun lalu.
"Itu proyek nasional. Dibangun tahun 70-an, atau di tahun 1975-an. Terakhir perawatan tahun lalu sekalian ada dicat dan sebagainya," katanya saat dihubungi, Selasa (17/4).
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, jembatan lama yang menghubungkan wilayah Kabupaten Lamongan dan Tuban, Jawa Timur ini memang kondisinya sudah lama cukup memprihatinkan.
Di tahun 2013, jembatan ini masih beralaskan papan-papan kayu yang cukup jelek kondisinya tapi menjadi lintasan banyak kendaraan sehingga membahayakan pengendara yang lewat.
Jika tak waspada, para pengendara yang ada di atas jembatan memang rentan jatuh, dan risikonya sangat fatal karena bisa tercebur di dasar sungai yang arusnya sangat deras.
Jembatan Babat-Widang ini juga diketahui telah ada sejak zaman penjajahan Belanda wujudnya belum seperti sekarang. Baru pemerintah membangun jembatan yang baru pada 1970-an. Saat itu, jalan ini menjadi sarana transportasi yang menghubungkan tiga kabupaten, yakni Lamongan-Tuban-Bojonegoro, serta lintasan kereta api jurusan Babat-Tuban.
Iwan mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penanganan dengan mengirim jembatan baru ke lokasi. Namun belum dipastikan kapan tepatnya jembatan baru itu akan dikirim dan seperti apa penggunaannya.
"Kita akan kirimkan jembatan baru kemudian dipasang di sana. Tapi ini perlu waktu," pungkasnya.(dtf)