Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Malang - Fakta mencengangkan terkait tiket laga Arema FC saat menjamu Persib di Stadion Kanjuruhan yang berakhir rusuh terungkap. Ternyata tiket laga ini tak berasuransi. Padahal kerusuhan ini menimbulkan banyak korban.
Manager Arema Rudi Widodo ditemui wartawan di sela mengunjungi salah satu korban kerusuhan yang tengah dirawat di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA), Selasa (17/4/2018), mengakui tengah memikirkan dan mengkaji tentang adanya asuransi bagi penonton.
"Kalau gak salah, sebenarnya harus ada asuransi. Ini akan menjadi bahan kajian kami ke depan. Namun untuk penanganan medis semua korban di rumah sakit saat ini, manajemen bertanggung jawab penuh," beber Rudi.
Rudi menambahkan, manajemen tak ingin peristiwa serupa terulang kembali. Apalagi, akan ada laga big match yang bakal dihadapi Singo Edan, salah satunya melawan Persebaya. "Nanti akan ada laga big match, harus waspada. Kami tak ingin ini terjadi lagi," terangnya.
Kembali soal pentingnya asuransi, manajemen tengah menggagas formula untuk mewujudkannya. Bisa jadi, manajemen bakal menggandeng mitra asuransi bagi penonton yang telah membeli tiket. "Ini lagi mencari formula dengan mencari mitra asuransi," tambahnya.
Dari catatan polisi, kurang lebih sekitar 31 ribu penonton memadati Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tempat laga kandang kedua Arema FC melawan Persib Bandung.
Untuk harga tiket ekonomi dibandrol sebesar Rp 40 ribu per orang, VIP seharga Rp 150 ribu, dan VVIP sebesar Rp 200 ribu.
Sekitar 214 penonton menjadi korban dari kerusuhan yang terjadi pada injury time babak kedua. Delapan di antaranya sampai kini menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.dtc