Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. infrastruk jalan yang ada di Sumutera Utara saat ini belum seimbang dengan tingginya pertumbuhan kendaraan yang ada, sehingga memicu kemacetan lalu lintas, terutama kota-kota besar di Sumut, terutama di Kota Medan.
Hal itu dikemukan Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara Muhammad Zain Siregar pada acara pelatihan Abdiyasa Teladan 2018 yang diselenggarakan Jasa Raharja Cabang Sumut di Medan, Rabu (18/4/2018).
Dikatakan Kadishub Sumut, tidak seimbangnya perluasan jalan raya di Sumut dengan tingginya jumlah kendaraan yang melintas, sehingga akan berdampak pada terjadinys tindakan kriminal maupun pelanggaran tertib berlalu lintas.
"Saya baru menjabat di Sumut saat melintas di Kota Medan disalib angkutan umum KPUM yang mengejar sewa dan berhenti di depan mobil saya. Ketika saya turun dan meminta sopir angkot itu turun malah saya diancam dengan kunci roda dengan mengucapkan kata-kata kasar, setelah saya sebutkan nama pimpinan KPUM Siburian dan saya adalah Kadis Perhubungan Sumut, kemudian sopir tersebut minta maaf," ujar Muhammad Zain Siregar mengenang peristiwa itu.
Kadishub juga menyebutkan, saat ini saja ada 3.800 unit taksi online yang beroperasi di Sumut sengga rentan menambah kemacatan lalu lintas, apalagi kendaraan online tersebut banyak tertumpu di Kota Medan.
Dia berharap lewat pelatihan Abdiyasa Teladan 2018 ini, lahir sopir-sopir yang beretika dan menjadi pelopor ketertiban dalam berkendara.
Kadis juga menyebutkan pemerintah untuk memperlanjar lalu lintas di Sumut melanjutkan pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi yang direncana selesai menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini dan dilanjutkan kembali pembangunan tol dari Tebingtinggi hingga kawasan wisata Danau Toba dan tol Tebingtinggi-Baganbatu yang berbatasan dengan Provinsi Riau.
"Tentu dengan bertambah jalan tol di Sumut akan memberikan multiefect bagi pengusaha angkutan dan sopir," katanya.