Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Produksi padi petani di Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat anjlok dalam tiga tahun terakhir. Hal ini terjadi disebabkan oleh perubahan cuaca yang kian tak menentu.
Kepala Gapoktan Tani Jaya Desa Pulau Kampai, Suparno mengungkapkan, petani di sana sempat memperoleh hasil panen yang cukup besar.
"Terakhir pada 2014. Saat itu produksi mencapai 6 ton hingga 8 ton/hektare," katanya di sela-sela acara Phasing Out Klaster Padi Binaan Bank Indonesia di Pulau Kampai, Kamis (19/4/2018).
Masalah petani kemudian datang pada musim tanam 2015. Akibat cuaca yang tak menentu, banyak padi petani yang rusak. Saat padi sudah disemai dab ditanam, hujan tak kunjung turun.
Padahal, kata dia, seluruh lahan padi di sana merupakan sawah tadah hujan yang menggantungkan pasokan air di musim penghujan. Keadaan ini terus berlanjut hingga kini.
Akibatnya, produksi padi petani anjlok. Saat ini, produksi padi di desa tersebut hanya sekitar 3 ton hingga 4 ton/hektare. Banyak juga lahan padi yang kini menganggur akibat ketidakpastian cuaca tersebut.
Suparno khawatir, keadaan tersebut membuat petani enggan menggarap sawah mereka. Padahal, selain melaut dan bekerja sebagai buruh perkebunan, warga desa itu banyak menggantungkan hidup dari bertani padi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketanahan Pangan Kabupaten Langkat, Nasiruddin mengatakan, permasalahan petani padi di desa itu cukup kompleks. Selain masalah cuaca, petani juga terkendala air laut yang kerap masuk ke persawahan. Sebagai informasi, desa ini memang terletak di pinggir pantai.
Berdasarkan catatan pihaknya, luas lahan padi di desa tersebut setidaknya mencapai 850 hektare. Sebagian besar memang terletak di sekitar pantai dan rawa, sehingga kadar zat besi di areal persawahan sangat tinggi. "Tanahnya juga berpasir," jelasnya.
Tahun ini, kata dia, Pemkab Langkat telah menyediakan anggaran untuk membantu petani dalam penyediaan bibit dan pupuk, untuk mengatasi masalah produktivitas padi petani. "Kami juga telah meminta Dinas PU untuk memperbaiki tanggul dekat persawahan untuk mencegah masuknya air laut," pungkasnya.