Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington. Pemerhati konsumen dan pakar teknologi menyarankan konsumen menunda dulu membeli ponsel Android besutan ZTE. Hal ini terkait sanksi Amerika Serikat pada perusahaan asal China tersebut yang melarang mereka memakai prosesor Qualcomm hingga terancam tak bisa memakai Android lagi.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada Senin kemarin waktu setempat melarang perusahaan asal AS untuk menyediakan komponen, software dan teknologi pada ZTE. Hal ini dikarenakan perusahaan telekomunikasi asal China itu diketahui melanggar sejumlah perjanjian dengan lembaga itu.
Salah satu pelanggaran yang dilakukan ZTE adalah mereka diketahui melakukan pengiriman sejumlah komponen teknologi seperti chip ke Iran dan Korea Utara. Selain itu, pihak ZTE tak menunjukkan sikap yang tegas dalam mengatasi masalah ini.
Seorang sumber menyebut Departemen Perdangangan Amerika Serikat meminta Alphabet -- induk usaha Google -- memasukkan ZTE dalam daftar hitam. Alphabet disebut tengah mempertimbangan permintaan tersebut sehingga bisa saja ZTE tak lagi dapat menggunakan Android.
Dengan perkembangan tersebut, dinilai riskan bagi konsumen membeli ponsel Android ZTE. Terutama karena belum ada penjelasan dari ZTE apakah larangan tersebut akan berdampak pada kemampuan perusahaan dalam menyediakan update OS Android di ponsel yang mereka produksi. Update adalah hal penting untuk keamanan ataupun memberikan fitur anyar.
Jamie Court, presiden lembaga Consumer Watchdog meminta ZTE, Google ataupun operator di Amerika Serikat segera menjelaskan ke konsumen bagaimana pengaruh larangan Departemen Perdagangan AS terhadap ZTE.
"Mereka tentu saja tidak seharusnya menjual ponsel baru jika mereka tidak yakin bisa melakukan update," sebut Court yang dikutip dari Reuters.
Ponsel ZTE memang cukup laris di AS dan dijual oleh 4 operator besar setempat serta retail besar Walmart. Memang tanpa update software, ponsel Android masih dapat berfungsi namun bakal rentan diserang program jahat dan tidak ada lagi kemampuan barunya.
Pengguna ZTE di AS pun merasa frustrasi karena tak kunjung mendapat penjelasan. "Sampai kapan lagi kami harus menunggu penjelasan dari ZTE," tulis salah seorang konsumen ZTE di forum online Reddit. (dtn)