Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Djarot Syaiful Hidayat selama ini sering diserang isu sebagai calon gubernur impor, karena bukan putra asli daerah Sumatra Utara. Sepertinya Djarot mulai resah dengan serangan tersebut, dan kini malah menyebut orang Aceh dan Pakistan juga banyak yang hijrah ke Provinsi Sumut.
"Jadi bukan orang Jawa saja yang hijrah, Aceh, Pakistan dan Afghanistan juga hijrah ke Sumut," kata Djarot saat bersilaturahmi dengan warga Paguyuban Keluarga Besar Putra Jawa kelahitran Sumatra (PKB Pujakusuma), di Jalan STM, Medan, Kamis (19/4/2018).
Djarot menyebut tidak elok ada istilah impor. Sebab, orang Jawa datang ke Sumut sejak zaman penjajahan Belanda.
Politikus PDIP ini mengaku Provinsi Sumut memang terlahir dengan begitu banyak perbedaan. "Sumut memang berbeda-beda, banyak suku, agama, adat istiadat, banyak bahasa, banyak kebudayaan, tetap dirangkum menjadi satu sehingga ada keindahan, itu yang disebut Bhineka Tunggal Ika. Kemudian kita sama -sama memiliki dasar negara yakni Pancasila," jelasnya.
Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengaku tidak ada yang perlu dipersoalkan dari latar belakang.
"Maka ada baiknya kita tidak mempersoalkan asal usul. Kenapa , karena kita semua satu, sebangsa dan setanah air, semua saudara kita," kata pria berkumis ini.
"Makanya, sekarang tergantung kita, mau berubah gak Sumut ini. Tadi kata Prof Darmono, hampir 10 tahun mandek pembangunan di Sumut," bebernya.
Meski memiliki luas wilayah yang begitu besar, Djarot mengakui Provinsi Sumut sudah ketinggalan dengan beberapa daerah lain, di antaranya Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Sumut Provinsi keempat terbesar setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah. Harusnya Sumut bisa lebih baik, makanya Djarot - Sihar ditugaskan hijrah ke Sumut," terangnya.
Dia juga menuturkan beberapa alasan mengapa bersedia hijrah ke Sumut."Saya hijrah ke Sumut karena ingin membantu warga Sumut berperang dan berjihad melawan korupsi, berjihad melawan narkoba, berjihad melawan kemiskinan dan kebodohan, berjihad melawan jalan-jalan yang masih rusak untuk dibangun," ucapnya.
Untuk diketahui pesaing Djarot - Sihar Sitorus (DJOSS) di Pilgub Sumut 2018 adalah Edy Rahmayadi - Musa Rajeckshah (Eramas). Meski lama menetap di Sumut, Edy Rahmayadi merupakan putra kelahiran Aceh. Sedangkan Musa Rajeckshah (Ijeck) keturunan Afghanistan.
Dalam beberapa kesempatan, Edy mengatakan, wilayah Sumut tidak kekurangan orang-orang hebat yang bisa diusung untuk maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur. Sehingga tidak seharusnya partai politik mendatangkan calon dari daerah lain, yang jelas-jelas tidak memiliki hubungan emosional dengan Sumut, apalagi memahami persoalan di Sumut.